Usai Bom Gereja, Prancis Siap Bantu Surabaya Menghalau Aksi Terorisme

Menurut Dubes Prancis, penting melihat secara spesifik kerja sama dalam menanggulangi aksi terorisme, terutama usai insiden bom gereja di Surabaya.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 31 Mei 2018, 01:01 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2018, 01:01 WIB
Perancis Tawarkan Kerjasama Keamanan Usai Bom Gereja Surabaya
Perancis menawarkan kerjasama keamanan usai bom Gereja Surabaya. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Duta Besar Prancis Jean Charles Berthonnet menawarkan kerja sama keamanan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, usai insiden bom yang terjadi di tiga rumah ibadah dan Kantor Polrestabes Surabaya, beberapa waktu lalu.

Peluang kerja sama tersebut mengemuka ketika Jean Charles Berthonnet beserta jajaran diterima Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kapolrestabes Surabaya Komisaris Besar (Kombes) Pol Rudi Setiawan di ruang kerja wali kota, Senin, 28 Mei 2018.

"Ini bentuk solidaritas dan kepeduliaan kita terhadap Surabaya," kata Jean seusai acara.

Jean menawarkan kerja sama kepada Pemkot Surabaya terkait keamanan utama penanggulangan terorisme. Menurutnya, penting untuk melihat secara spesifik kerja sama dalam menanggulangi aksi terorisme. Pasalnya, dia juga ingin meningkatkan keamanan dan menciptakan kenyamanan bagi kota maupun warga Surabaya sendiri.

"Selain itu kami juga ingin menunjukkan bahwa Prancis memiliki kepedulian serta memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi terhadap Surabaya," dia menerangkan.

Bahkan, ia beserta rombongan turut mengunjungi Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di kawasan Ngagel Madya untuk melihat kondisi di sana usai ledakan bom gereja, beberapa waktu lalu. "Kami ingin memberikan dukungan kepada masyarakat dan umat yang ada di sana," ungkapnya.

Mendengar penjelasan Dubes Prancis tersebut, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan terima kasih atas kepeduliannya kepada Kota Pahlawan. Wali Kota Risma pun menjelaskan berbagai macam upaya yang sudah dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan terorisme dengan cepat.

Salah satu caranya melakukan pemulihan usai bom kepada anak anak yang mengalami traumatik usai bom gereja. "Sampai saat ini kami tetap melakukan penjagaan di sekolah bersama kepolisian dan TNI," ungkapnya.

Terkait kerja sama keamanan, Wali Kota Risma akan segera membicarakan lebih dalam bersama Porestabes Surabaya dan Kepolisian Prancis untuk mengantisipasi teroris di Surabaya. "Kita tunggu dan bicarakan kelanjutannya dengan Kepolisian Prancis," ujarnya.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kerja Sama Pendidikan, Kebudayaan, dan Transportasi

Perancis Tawarkan Kerjasama Keamanan Usai Bom Gereja Surabaya
Perancis menawarkan kerjasama keamanan usai bom Gereja Surabaya. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Hal senada juga disampaikan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan yang menyambut baik kerja sama di bidang keamanan bersama negara Prancis, terutama pengamanan terorisme.

Menurutnya, sisi keamanan Kota Surabaya dalam menanggulangi teroris hampir sama dengan Prancis. Artinya, setelah kejadian, pihak kepolisian terus melakukan investigasi dan menangkap para pelaku yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme.

"Hal ini masih terus berjalan dan saat ini situasi warga dan Kota Surabaya sudah kembali normal serta tingkat kewaspadaan masyarakat berangsur-angisr membaik," terangnya.

Sementara itu, Direktur IFI Surabaya Benoit Bavouset menambahkan, Surabaya dan Prancis juga menjalin kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan. Saat ini, kata Benoit, Institut Perancis telah mengenalkan kebudayaan dan pendidikan bahasa Prancis bersama seniman Surabaya.

"Juli 2018, kami akan memutar film tentang wajah Surabaya yang toleran garapan sineas film Surabaya dengan mengundang dubes Prancis serta Wali Kota Risma," tuturnya.

Adapun jalinan kerja sama lain yang dibangun kedua negara terkait transportasi. Untuk ide transportasi sendiri, Benoit ingin terlibat pada pembangunan transportasi massal di Surabaya. Sebab, kata dia, perusahaan Prancis telah berpartisipasi dalam pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta.

"Kami sangat senang apabila dapat berpartispasi dalam pembangunan transportasi massal di Surabaya," ungkap pria kelahiran Argenton-Surcreuse, Prancis Tengah itu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya