Hore, Beruang Si Hitam Kembali ke Alam

Beruang madu bernama Si Hitam sudah 47 hari dirawat setelah ditemukan terluka serius di areal perkebunan.

oleh M Syukur diperbarui 24 Jul 2018, 12:02 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2018, 12:02 WIB
Hore, Beruang Si Hitam Kembali ke Alam
Beruang madu bernama Si Hitam sudah 47 hari dirawat setelah ditemukan terluka serius di areal perkebunan. (Dok. BBKSDA Riau/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melepasliarkan seekor beruang madu (Helarctos malayanus) yang sebelumnya sempat terjerat dan mengalami luka serius.

"Si Hitam (beruang) Alhamdulillah sudah kami kembalikan ke habitatnya," kata Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau Mulyo Hutomo di Pekanbaru, Senin, 23 Juli 2018, dilansir Antara.

Ia menjelaskan beruang madu betina berusia tiga tahun tersebut sebelumnya diselamatkan dari areal perkebunan di Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis, akhir April 2018.

Setelah ditangani selama lebih kurang 47 hari, beruang tersebut dinyatakan sehat. Begitu juga perilaku beruang yang dinilai telah mengalami perubahan signifikan.

Untuk itu, dia menuturkan beruang madu yang keberadaannya terus terancam tersebut kembali dilepas ke habitat aslinya di salah satu kawasan konservasi di Provinsi Riau. Namun, dia tidak bersedia menjelaskan secara rinci lokasi pelepasliaran tersebut untuk menghindari pemburu liar.

"Masih sangat liar sehingga tak memungkinkan dipelihara di kandang BBKSDA," kata Humas BBKSDA Riau Dian Indriarti, Selasa (24/8/2018) siang.

Si Hitam hampir dua bulan dirawat "inap" petugas di kandang transit setelah terjerat di kebun milik warga yang membuat kakinya hampir putus. Nyawanya masih selamat karena warga di sana sadar keberadaan satwa ini dilindungi. Beruang ini lalu dikeluarkan dari jerat dengan proses yang cukup lama.

Selama dirawat, beruang ini diberi pakan secukupnya dan kesehatannya dipantau terus. Petugas juga berusaha menghilangkan trauma darinya akibat jeratan sebelumnya.

"Dua bulan lalu diselamatkan petugas setelah terjerat, lalu dirawat. Karena sudah sembuh dan sifat liarnya belum berubah, pelepasliaran dilakukan," kata Dian.

Menurut Dian, pelepasliaran pada 21 Juli 2018 itu dilakukan di kawasan konservasi pengawasan BBKSDA. Lokasinya sangat jauh dari permukiman penduduk sehingga keselamatan beruang ini lebih terjamin.

Pelepasan sendiri dipimpin langsung Kabid Wilayah I BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo. Tiba di lokasi pada petang hari, pelepasan baru dilakukan pada malam hari.

Begitu kandang dibuka, beruang ini langsung keluar dan berlari ke arah hutan. Tak ada menengok lagi ke belakang sehingga petugas di lapangan juga aman dari serangannya.

"Si hitam beruang madu berjalan gagah dan seolah kegirangan keluar dari kandang menikmati kemerdekaannya," ucap  Dian.

BBKSDA Riau juga mencatat konflik beruang dengan manusia yang terjadi di wilayah Kabupaten Kampar. Untuk itu, Hutomo menuturkan pihaknya selalu fokus dalam upaya pemulihan habitat satwa pemakan madu dan serangga tersebut.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya