Geliat Bisnis 'Kos-kosan' Kambing Menjelang Idul Adha

Kos-kosan kambing dan hewan kurban ini menjadi solusi warga yang ingin mendapatkan harga murah tetapi tak memiliki waktu untuk merawat hewan hingga hari Idul Adha tiba.

diperbarui 25 Jul 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2018, 14:00 WIB
Ada Bisnis ‘Kos-Kosan’ Kambing di Bantul, Penasaran?
Mendekati Hari Raya Idul Adha transaksi jual beli hewan kurban di Pasar Pleret makin ramai, Selasa (24/7). (KRJogja.com/Sukro Riyadi)

Bantul - Menjelang Idul Adha harga hewan kurban khususnya kambing terus meroket. Bahkan, ketika pelaksanaan kurban semakin dekat harga jual kambing dipastikan semakin mahal. 

Seiring dengan besarnya kebutuhan hewan kurban, sejumlah pedagang memanfaatkan momentum Idul Adha ini untuk meraup untung dengan membuka 'kos-kosan' kambing. Paket menginap khusus kambing tersebut dipatok Rp 3.000/hari.

Salah satu pedagang yang membuka kos kambing ialah Wakhid warga Kaligondang Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. Ditemui KRJogja.com di Pasar Pleret, Selasa, 24 Juli 2018, lelaki tersebut menjelaskan terkait kos-kosan kambing menjelang Idul Adha yang dirintisnya itu. Baginya jasa penginapan kambing bagian strategi dalam melayani konsumennya.

Wakhid menjelaskan, kambing yang sudah dibeli bisa diambil ketika akan disembelih. Selama dalam penginapan itu setiap hari dikenai biaya Rp 3.000, tetapi untuk kebutuhan pakan dan kebersihan sudah pasti tidak mengecewakan, dia menjamin fasilitas itu. "Biasanya setelah membeli langsung diinapkan, nanti ketika akan disembelih baru kami antar," ujarnya.

Wakhid mengatakan, meski kambing titipan, semua kebutuhan pakan dan komboran atau vitamin hewan kurban ini dipenuhi. Sehingga ketika akan disembelih, kambing tidak akan menyusut berat badannya, tetapi justru bertambah.

"Kami selain menjual juga melakukan budidaya, sehingga soal pakan sudah pasti terjamin," ujar Wakhid.

Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir kambing yang diinapkan akan semakin kurus. Ketika dihitung dari aspek ekonomi memang bisnis ini kurang memberikan untung, tetapi kos-kosan kambing itu sekaligus memberikan solusi bagi warga.

Sementara, Yudi Gudel, warga Patalan Jetis Bantul mengatakan, harga kambing cenderung naik. "Sebagai gambaran begini, harga kambing ini biasanya Rp 2 juta, sekarang sudah mencapai Rp 2,5 juta dan saya yakin semakin dekat hari H kurban akan semakin mahal," ujarnya.

Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Bantul akan meningkatkan pengawasan terhadap laju hewan ternak jelang Hari Raya Kurban. Untuk memaksimalkan pengawasan, DP2KP akan bekerjasama dengan Fakultas Kesehatan Hewan UGM.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, DP2KP Bantul, Joko Waluyo mengatakan, pihaknya sudah menjalin Kerjasama dengan Fakultas Kesehatan Hewan UGM. Paling tidak terdapat 100 mahasiswa dari UGM akan diturunkan untuk terlibat dalam pengawasan sebelum dan sesudah pelaksanaan kurban.

Merujuk data DP2KP hewan kurban yang disembelih tahun 2017 mencapai 9.000 ekor dengan rincian 5.000 ekor sapi dan 4.000 ekor kambing.

 

Baca berita menarik lainnya dari KRJogja.com di sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya