Liputan6.com, Tanjung - Tradisi malamang atau membuat lemang juga dilestarikan warga Dayak Deah di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Terutama, setiap menyambut perayaan atau acara tertentu.
Tradisi malamang atau membuat lemang itu menjadi salah satu budaya turun-temurun sebagai bentuk kekompakan warga lokal. "Membuat lamang jadi tradisi budaya warga Dayak Deah dan biasanya dilaksanakan secara berkelompok," ucap Ketua Adat Dayak Deah, Ruslan di Tanjung, Tabalong, Kamis, 2 Agustus 2018, diwartakan Antara.
Menurutnya, melalui tradisi ini, warga Dayak Deah yang tinggal di sekitar objek wisata Goa Sialing bisa menjalin kerja sama dan kekompakan. Secara bergotong royong warga terlibat dalam penyiapan bahan lamang seperti mengumpulkan batang bambu, daun pisang hingga kayu bakar.
Advertisement
Baca Juga
Baik para pria maupun perempuan biasanya hadir setiap tradisi malamang yang dilaksanakan warga Dayak Deah. Di Dusun Sialing yang menjadi lokasi Komunitas Adat Terpencil tradisi malamang ala warga Dayak Deah jadi daya tarik tersendiri bagi pendatang atau pengunjung Wisata Goa Sialing.
Terbukti pada Tabalong Etnik Festival tradisi melamang di Dusun Sialing, dibanjiri para pengunjung dan fotografer luar Tabalong. Kesibukan puluhan warga secara bergotong royong menyiapkan bahan dan peralatan pembuatan lemang hingga proses pembakaran cukup menarik untuk didokumentasikan.
Tradisi malamang di Dusun Sialing yang mayoritas warganya dari suku Dayak Deah sebenarnya tak berbeda dengan daerah lain. Dengan menggunakan adonan beras ketan dan santan yang dimasukkan ke dalam bambu yang telah dialasi daun pisang, lemang pun dipanggang di atas bara api.
Selanjutnya, menurut Ruslan, bambu yang berisi adonan beras ketan dan santan disusun berdiri mengelilingi bara api agar masaknya merata. Setelah masak, lemang yang sudah dingin dipotong kecil-kecil sebelum disajikan kepada para tamu.
Saksikan video pilihan di bawah ini: