55 Ribu Santri 'Geruduk' Kampung Jokowi Ikuti Apel Akbar

Untuk memperingati Hari Santri Nasional, sebanyak 55 ribu santri akan ikuti apel akbar santri Nusantara di Solo.

oleh Fajar Abrori diperbarui 05 Okt 2018, 10:02 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2018, 10:02 WIB
Hari Santri
Ketua RMI-NU, Gus Rozin ketika menggelar onferensi pers terkait peringatan Hari Santri Nasional di Solo, Kamis malam (4/10).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Sebanyak 55 ribu santri akan mengikuti apel akbar peringatan Hari Santri Nasional (HSN) yang dipusatkan di Solo. Apel akbar yang diikuti santri dari berbagai daerah di Indonesia itu akan dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi pada Sabtu malam, 13 Oktober 2018 mendatang.

Ketua Umum Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) Abdul Ghofarrozi mengatakan, apel akbar Santri Nusantara akan digelar di Stadio Sriwedari Solo. Kegiatan yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi itu sedianya akan digelar pada Minggu, 7 Oktober 2018, tetapi diundur.

"Sebenarnya jadi satu dengan rangkaian HSN, tetapi karena Pak Presiden sedang fokus penanganan daerah terdampak musibah bencana, sehingga diundur menjadi tanggal 13 Oktober 2018. Tetapi kalau untuk rangkaian acara Liga Santri Nasional dan Pesantren Expo tetap berlangsung pada tanggal 5-7 Oktober 2018," kata dia di Solo, Kamis malam, 4 Oktober 2018.

Ketua RMI-NU yang akrab disapa Gus Rozin itu menambahkan, meskipun apel akbar diundur, hal itu tidak mengurangi antusiasme para santri untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Bahkan, ia yakin jumlah santri yang akan hadir dalam apel akbar itu jumlahnya akan bertambah dibandingkan dengan jadwal semula.

"Kalau sesuai jadwal semula itu kan peserta apel akbar duduk di tribun, karena lapangannya untuk sepak bola Liga Santri. Nah, nanti jika diundur peserta bisa memenuhi stadion. Kalau yang sudah konfirmasi hadir itu 55 ribu santri dari 60 ribu santri yang diharapkan hadir," ujarnya,

Para peserta apel akbar Santri Nusantara itu dari berbagai pesantren di wilayah Jawa. Selain itu juga perwakilan dari santri yang datang dari seluruh daerah di Indonesia. "Paling banyak nanti yang datang santri dari Jawa Tengah dan perwakilan Santri Nusantara," sebutnya.

Menurut Gus Rozin, peringatan Hari Santri Nasional sebenarnya diperingati setiap 22 Oktober. Pasalnya, pada tanggal tersebut menjadi salah satu momen yang patut diingat, yakni adanya Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh Rais Akbar Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari, yakni pada 22 Oktober 1945 di Surabaya dengan tujuan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

"Peristiwa inilah yang kemudian menjadi sebab diperingati sbagai Hari Santri Nasional," sebutnya.

Dalam rangkaian peringatan HSN itu, panitia juga menggelar kegiatan Pesantren Expo 2018 yang bertujuan sebagai media informasi kreativitas santri dan pondok pesantren. Selain itu, pameran tersebut juga akan mempromosikan produk-produk yang dihasilkan oleh santri pondok pesantren ke kalangan masyarakat umum.

"Selain itu, juga untuk memperkenalkan peluang pengembangan ekonomi pesantren melalui kemitraan dengan kementerian, lembaga, dan swasta yang ada," jelasnya.

Sedangkan untuk penyelenggaraan Liga Santri Nasional (LS) pada tahun ini seri nasional dikuti sebanyak 32 tim pesantren. Sampai hari ini LSN telah mencapai babak 16 besar. Pertandingan final rencananya akan digelar di Stadion Sriwedari Solo pada Minggu, 7 Oktober 2018.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya