Liputan6.com, Malang - Calon Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin berkeliling ke sejumlah pondok pesantren di Malang, Jawa Timur. Ia juga menggelar pertemuan dengan para ulama dan para kiai muda pimpinan pondok pesantren dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Ma’ruf Amin mengatakan, melalui pertemuan ini para ulama dan pimpinan pondok pesantren diajak untuk bersama-sama mengawal negara dan mewaspadai ancaman gerakan separatism, radikalisme dan terorisme.
“Para kiai harus mengambil peran, jangan lagi masa bodoh. Negara ini harus kita kawal dengan baik dan menjaga keutuhan Indonesia,” kata Ma’ruf Amin di Malang, Senin (29/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, mengawal keutuhan negara dan bangsa adalah bagian dari meneruskan perjuangan pada kiai terdahulu. Para ulama yang turut memperjuangan kemerdekaan Indonesia. Termasuk mewaspadai gerakan yang ingin mendirikan khilafah islam di Indonesia.
“Khilafah itu bukan ditolak, tapi sudah otomatis tertolak saat deklarasi kemerdekaan negara ini,” ujar Ma’ruf.
Ia juga mengingatkan para para ulama dan kiai muda untuk tak terjebak pada polarisasi saat pemilihan presiden 2019 mendatang. Perbedaan pilihan politik sepatutnya disikapi secara dewasa dan tak saling provokasi antar satu dengan lainnya.
“Jangan dalam pilpres nanti karena beda pilihan bisa menyebabkan terjadinya perpecahan bangsa,” ujar Ma’ruf.
Sebelum bertemu dengan para ulama dan kiai muda dari berbagai daerah, Ketua Umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini sebelumnya lebih dulu mengunjungi Pondok Pesantren An-Nur 1, Bululawang, Malang. Serta Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Kota Malang.
Sehari sebelumnya, Ma’ruf Amin juga menghadiri peringatan Hari Santri di Surabaya dan Sidoarjo. Pertemuan di Malang pada hari ini bagian dari lanjutan silaturahim dengan para ulama dan pimpinan pondok pesantren.
Dukungan Kiai Muda
Pertemuan antara ulama dan kyai muda dengan KH Ma’ruf Amin di Malang itu sendiri dihadiri sejumlah pimpinan pondok pesantren. Tak dari dari Malang, tapi juga dari berbagai daerah antara lain Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Pondok Pesantren Langitan Tuban dan lainnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Maksum Faqih mengatakan, pertemuan dengan Ma’ruf Amin ini sebagai bentuk panggilan hati dan kedekatan emosional yang tak bisa dipisahkan.
“Kiai Ma’ruf itu guru yang kami undang di Malang agar memberi inspirasi pada kami yang muda – muda ini,” kata Maksum Fakih.
Kiai muda yang juga karib disapa Gus Maksum ini menambahkan, tak ada langkah khusus untuk pemenangan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019. Strategi pemenangan diserahkan ke masing – masing kyai dan ulama di Jawa Timur.
“Kami mengalir saja, terserah masing-masing kiai bagaimana cara mereka memenangkan,” ucap Gus Maksum.
Forum Kyai Muda Nahdlatul Ulama sendiri sudah cukup lama berjalan, sehingga pertemuan dengan Ma’ruf Amin ini bukan kali pertama para kyai muda berkumpul. Namun pertemuan ini lepas dari struktur NU sebagai organisasi.
“Kami tak mengatasnamakan pengurus NU, tapi pertemuan ini sebagai pribadi bagaimana santri akan memenangkan gurunya,” ujar Gus Maksum.
Advertisement