Polemik Pergantian Nama Pulau Tikus Menjadi Harapan dan Doa Island

Pemerintah seharusnya melibatkan dan mendengarkan aspirasi masyarakat sebelum menggulirkan wacana perubahan nama Pulau Tikus menjadi HD Island.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2018, 18:00 WIB
Pulau Tikus, Destinasi Snorkling di Pojok Bengkulu
Dari bentuknya, pulau ini berukuran tidak terlalu besar, tidak lebih dari 2 hektar dan didominasi oleh karang laut.

Liputan6.com, Bengkulu - Forum Komunitas Pemuda Peduli Bengkulu (KPPB) menolak pergantian nama Pulau Tikus di Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu menjadi Harapan dan Doa (HD) Island karena dinilai akan menciderai kenangan masyarakat terhadap pulau tersebut.

"Kami menolak rencana pergantian nama Pulau Tikus yang diusulkan Pemkot Bengkulu, sebab ini akan merubah sejarah dan menciderai kenangan masyarakat tentang pulau itu," kata Ketua FKPPB, Feri Vandalis di Bengkulu, Minggu (4/11/2018).

Menurut dia, pemerintah seharusnya melibatkan dan mendengarkan aspirasi masyarakat sebelum menggulirkan wacana perubahan nama Pulau Tikus menjadi HD Island.

"Pergantian nama sebuah pulau bukanlah perkara mudah. Lebih baik pemerintah menghidupkan berbagai destinasi wisata baru dan menangani masalah krusial sampah di Kota Bengkulu," ujarnya dilansir Antara.

Selain dari aspek tergerusnya nilai sejarah, menurut Feri, penyematan istilah "pulau" yang diterjemahkan menjadi "island" dalam bahasa Inggris juga dinilai kurang nasionalis.

"Alasan wisatawan berkujung ke Pulau Tikus, selain terumbu karang dan konservasi penyu, juga karena namanya yang unik. Apabila nama pulau itu dirubah menjadi HD Island, maka keunikannya akan hilang," tegas Feri.

Penolakan senada juga dilontarkan Ketua Bengkulu Heritage Society, Reko Serasi yang menyarankan pemerintah agar rajin membaca buku dan memperhatikan aspek sejarah.

"Dari sejumlah literatur, Pulau Tikus menyimpan banyak sejarah penting tentang Kota Bengkulu. Apabila rencana pergantian nama terealisasi, maka memori kolektif masyarakat yang telah diwariskan turun-temurun tentang pulau itu akan hilang," ujarnya.

Reko menambahkan, pemerintah seharusnya ikut mendukung pelestarian sejarah dan kebudayaan Kota Bengkulu bukan menguranginya.

Polemik pergantian nama Pulau Tikus menjadi Harapan dan Doa (HD) Island mencuat atas pernyataan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan yang ditulis salah satu koran lokal.

Menurut Helmi, pergantian nama Pulau Tikus menjadi HD Island hanyalah manifestasi dari harapan besar pemerintah dalam upaya mendongkrak pertumbuhan sektor pariwisata di Kota Bengkulu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya