Air PDAM Segera Mengalir ke Rumah-Rumah Pelanggan di Bandung

Proses pengaliran air menuju pelanggan PDAM di Bandung setelah mengalami kerusakan sudah bisa dilakukan dengan normal.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 28 Nov 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2018, 20:00 WIB
Pemborosan Air Bersih Mencapai Rp.700 Miliar
Petugas memantau kondisi air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung, Jakarta, Selasa (12/5/2015). BPK mendapati pemborosan air bersih senilai Rp791,2 miliar di 102 pemerintah kabupaten, kota dan PDAM (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bandung Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung memastikan pipa transmisi Cisangkuy telah diperbaiki. Sehingga proses pengaliran air menuju pelanggan pasca mengalami kerusakan, sudah bisa dilakukan dengan normal.

"Semua perbaikan pipa yang kemarin bocor ini sudah dapat tersambung sejak Senin (26/11/218) malam. Jadi sekarang ini dalam progres pengaliran," ujar Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi di Balai Kota Bandung, Selasa (27/11/2018).

Sonny mengatakan, masih perlu waktu untuk mengalirkan air sampai ke rumah-rumah pelanggan. Hal itu disebabkan adanya kekosongan pipa akibat tak dialiri air selama dua hari.

"Untuk sampai ke pelanggan mungkin butuh sampai Rabu, karena kan ketika kemarin berhenti dua hari, pipa distribusi se-Bandung kan pasti kosong. Berarti perlu waktu mengisi ulang. Walaupun hari ini sudah kita beroperasi normal tapi untuk menormalkan lagi ke masyarakat butuh satu hari lagi," paparnya.

Sebelumnya, pipa transmisi Cisangkuy sempat pecah pada Minggu (25/11/2018) dini hari lalu. Akibatnya, sebanyak 103.569 rumah terdampak pecahnya pipa transmisi Cisangkuy. Pipa berusia 28 tahun itu rusak diperkirakan karena tekanan air yang besar mengalir secara mendadak.

"Penyebabnya karena tekanan besar yang mendadak, karena di situ pipanya sengaja dibedakan. Ketika ada water hammer, atau tekanan air yang bertambah secara mendadak, pipa air di situ yang akan pecah," kata dia.

Pipa pecah tersebut berbahan Ductile Cast Iron Pipe (DCIP). Sementara pipa-pipa lainnya berbahan steel yang lebih kuat.

Sonny pun memastikan, sistem perawatan pipa sudah sesuai dengan prosedur, yakni dengan mengatur tekanan air dalam pipa. Soal usulan mengganti pipa keseluruhan, Sonny menilai, saat ini hal itu bukan solusi yang bijak. Pasalnya membutuhkan biaya sangat besar untuk mengganti pipa sepanjang 32 kilometer.

"Pilihan bijak saat ini adalah bagaimana kita tetap melakukan upaya preventif sehingga potensi untuk terjadinya bocor ini bisa kita tekan," ujar dia.

Sementara itu, Sonny menegaskan, pihaknya siap untuk mengganti kerugian lima rumah warga terdampak. Ia sudah menginventarisasi nilai kerugian termasuk untuk penggantian bagi warga.

"Untuk perbaikan pipa biasanya Rp200-300 juta. Untuk warga mungkin tidak lebih dari Rp100 juta," imbuhnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya