Liputan6.com, Sleman - Homestay AW blok 233E yang berlokasi di Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Sleman menjadi tempat kejadian perkara pesta seks. Penginapan ini berupa deretan rumah dengan luas bangunan 114 meter persegi.
Ada tiga rumah yang merupakan bagian dari homestay AW, yakni blok 233A, 233D, dan 233E. Sedangkan blok D dan C sudah dijual dan kini menjadi milik orang lain.
Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, bangunan rumah itu sudah berdiri sejak 2004. Namun, fungsinya berubah menjadi homestay sejak dua tahun lalu.
Advertisement
Baca Juga
Pengelola homestay bernama Nanda. Kurang dari setahun lalu, dirinya sempat menempati blok 233 D lalu pindah dan berdomisili di tempat lain.
Tiap homestay terdiri dari tiga sampai empat kamar, dengan kapasitas bisa menampung hingga 15 orang.
Penginapan ini bisa disewa per hari dengan tarif yang fantastis. Saat ini, tarif menginap sebesar Rp 650 ribu per malam. Namun, menjelang libur akhir tahun, tarif menginap naik menjadi Rp 750 ribu per malam.
Homestay AW juga sudah penuh dipesan tamu mulai 21 Desember 2018 sampai 2 Januari 2019.
Menurut Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo, homestay AW sudah dua kali dijadikan lokasi pesta seks oleh rombongan pelaku yang tertangkap kemarin.
"Menurut pengakuan pelaku, mereka sudah empat kali mengadakan pesta seks, tetapi yang dua kali dilakukan di tempat lain," ujarnya.
Nama homestay AW hangat menjadi perbincangan banyak orang ketika Polda DIY menangkap 12 orang yang kedapatan sedang pesta seks di tempat itu pada Selasa, 11 Desember 2018. Dari kejadian itu polisi juga sudah menetapkan dua tersangka.
Simak juga video pilihan berikut ini: