Cuma Dapat Plakat Adipura, Wali Kota Malang Merajuk

Wali Kota Malang Sutiaji menyebut penurunan penghargaan yang didapat Kota Malang untuk Adipura sangat menyedihkan.

oleh Zainul Arifin diperbarui 15 Jan 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2019, 11:00 WIB
Wali Kota Malang Tak Mau Ambil Penghargaan Plakat Adipura
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Agoes Edi Putranto menerima plakat Adipura beberapa hari lalu (Humas Pemkot Malang)

Liputan6.com, Malang - Sutiaji, Wali Kota Malang, Jawa Timur, menyebut heran bukan kepalang. Sebab, penghargaan di sektor lingkungan yang didapat kota yang dipimpinnya turun drastis. Dari meraih Adipura Kencana turun dengan hanya meraih Plakat Adipura.

"Turun drastis dari semula Adipura Kencana sekarang hanya mendapat plakat. Ibaratnya dari juara 1 turun ke juara 4, ini tak masuk akal," kata Wali Kota Malang, Sutiaji, Senin, 14 Januari 2018.

Hampir saban tahun Kota Malang meraih penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup. Secara berturut-turut, Adipura Kencana pada 2014, Anugerah Adipura pada 2015, Adipura Kirana pada 2016, dan Adipura Kencana pada 2017.

Sedangkan, plakat Adipura didapat untuk 2018 dan diserahkan awal Januari 2019 kemarin. Sutiaji mengaku sengaja tak hadir ke Jakarta untuk menerima penghargaan itu. Pemkot Malang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup menerima penghargaan itu.

"Saya tak hadir di penyerahan penghargaan itu karena hanya dapat plakat. Ini amat sangat menyedihkan," ujar Sutiaji.

Raihan plakat itu menunjukkan penurunan tingkat Kota Malang. Menjadi cambuk agar mengevaluasi seluruh penataan kawasan dan lingkungan di kota ini. Apalagi instrumen penilaian dari Kementerian Lingkungan Hidup semakin ketat.

"Plakat ini menujukkan tetangga kita yakni Kota Batu dan Kabupaten Malang sudah jauh di atas kita, ini tamparan bagi kita semua," ujar Wali Kota Malang periode 2018 – 2023 ini.

Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur Purnawan D Negara menyebut raihan Adipura tak sekadar dijadikan komoditas politik kepala daerah. Seharusnya, pemerintah daerah lebih serius dalam mengelola persoalan lingkungan.

"Taman kota banyak yang diperbaiki, tapi kurang menekankan aspek sosial. Memenuhi estetika tapi kurang secara etika," ujar Purnawan.

Selain itu, Pemkot Malang harus memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH). Sebab faktanya RTH di kota ini masih kurang dari 20 persen. Persoalan banjir juga selalu muncul tiap musim hujan. Menunjukkan persoalan lingkungan belum sepenuhnya teratasi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya