Pengelola Wajib Gelar Simulasi Mitigasi Bencana di Lokasi Wisata

Semakin meningkatnya tonase sampah di Garut, Jawa Barat, membuat pemerintah daerah berbenah.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 24 Jan 2019, 11:03 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2019, 11:03 WIB
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, nampak tengah memberikan arahan kepada anggota BPBD Garut
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, nampak tengah memberikan arahan kepada anggota BPBD Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut Seiring masuknya musim hujan saat ini, Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mengimbau sekaligus meminta seluruh pengelola kawasan wisata, terbiasa melakukan simulasi mitigasi bencana kepada pengunjung.

“Ini penting sekali untuk menghindari kondisi yang lebih mengkhawatirkan akibat bencana,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Garut Budi Gan-gan, Selasa (22/1/2019).

Menurut Budi, ancaman datangnya bencana alam yang berada di kawasan wisata memang sulit diprediksi, namun meskipun demikian upaya penyelamatan termasuk simulasi bagi pengunjung untuk menyelamatkan diri, perlu dilaklukan.

“Kalau secara langsung simulasi mitigasi di lokasi wisata belum ada,” kata dia.

Sebagai kabupaten dengan potensi wisata yang cukup melimpah, datangnya ancaman bencana alam di lokasi wisata cukup tinggi. Seperti di lokasi air terjun rawan terjadinya banjir, kemudian are pantai datangnya tsunami, serta wisata gunung terhadap kemungkinan terjadinya longsor, sangat sulit dihindari.

“Makanya kita terus dorong ke pengelola, harus menata, termasuk bagaimana melakukan (simulasi) mitigsi di lokasi wisata,” papar dia.

Untuk itu, lembaganya akan terus melakukan pengawasan termasuk pemantauan terhadap pengelola, terutama pengadaan dan kelengkapan fasilitas penunjuk bagi para pengunjung. “Misal di laut ada gak plang peringatan, atau pun digunung dan lainnya,” ujar dia.

Kabupaten Garut memiliki kawasan wisata cukup lengkap untuk dinikmati, dikeliling pegunungan dengan bentangan pantai yang cukup panjang, menyebabkan wisata lama tersedia dengan melimpah di garut, sebut saja air terjun, pantai, air hangat hingga wisata gunung.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Garut Dadi Djakaria mendukung upaya itu, selama ini lembaganya telah beberapa kali melakukan simulasi mitigasi bencana, namun masih terpusat di area pantai selatan Garut. “Kebetulan fokus kita saat ini pada ancaman adanya tsunami,” ujarnya.

Sedangkan untuk kawasan wisata lain, seperti pegunungan, danau, dan lainnya memang belum sepenuhnya dilaksanakan. Namun meskipun demikian, butuh upaya bersama sebagai bentuk penyadaran kepada seluruh pengunjung, agar terbiasa menghadapi kondisi apapun, saat bencana datang. "Tidak hanya pemerintah, namun juga pengunjung kita ajak agar lebih waspada," pinta dia.

Ia menyatakan, saat ini kondisi wisata Garut terbilang aman untuk dikunjungi, namun meskipun demikian sikap kehati-hatian harus tetap dijaga semua pengunjuung. “Kalau warga sekitar wisata seperti Balawisata di wilayah pantai tentu udah biasa (mitigasi), namun tetap hal itu harus diberikan pemahanan kepada pengunjung,” kata dia.

 

 

    

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya