Liputan6.com, Kediri - Tepat tanggal 14 Februari 2014, sekitar pukul 22.50 WIB, masyarakat Kediri Jawa Timur dikejutkan dengan peristiwa erupsi Gunung Kelud. Suara petir menggelegar di angkasa bersamaan turunnya hujan abu disertai pasir. Seluruh akses fasilitas umum seperti jalan raya serta rumah penduduk kala itu penuh dengan material pasir.
Dalam peristiwa fenomena alam tersebut, masyarakat Kediri patut bersyukur karena erupsi yang terjadi saat itu tidak membawa dampak jatuhnya korban jiwa. Karena itu Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Kediri Jawa Timur, menggelar acara tasyakuran untuk mengenang peristiwa erupsi Gunung Kelud 5 tahun lalu.
Advertisement
Baca Juga
Hadir dalam acara tasyakuran mengenang lima tahun erupsi Gunung Kelud tersebut, yakni Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut, serta Kordinator Taruna Siaga Bencana (tagana) Kota Kediri, Bambang Rihadi bersama anggota, dan Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Adi Sutrino.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, meski peristiwa erupsi sudah berlangsung lima tahun lalu, tetapi dampaknya hingga sekarang masih terlihat terutama sisa material pasir.
"Kalau di Kediri ini dampaknya kan di atap sama di selokan ya. Kalau di atap berdampak sampai sekarang, karena ada beberapa atap yang tidak bisa bersih walau kita bersihkan," tuturnya, Jumat (15/2/2019).
"Rumah warga dan sekolahan tapi sudah mendingan. Di saluran pembuangan air, selokan atau got-got kita banyak sedimen, tapi lambat laun sedimen sudah mulai berkurang karena tim dari Pemerintah Kota Kediri terus membersihkan secara berkala," katanya.
Â
Hikmah dari Letusan Gunung Kelud
Ada hikmah atau faedah yang diambil dalam peristiwa erupsi Gunung Kelud lima tahun silam, di mana mayarakat Kota Kediri saat itu saling bergotong-royong, bahu-membahu bekerja sama bertujuan untuk membersihkan sisa material pasir Gunung Kelud yang menumpuk.
"Kita bukan menasyakuri mbeledose (meletusnya) Gunung Kelud. Tapi kita syukuri gerakan kita bersama. Ada DKP, PU, TNI, Polri, kita bersama-sama menanggulangi efek erupsi Kelud di Kota Kediri," ucap pria yang akrab disapa Mas Abu ini.
Ia teringat kala itu dirinya sempat memberikan imbauan kepada masyarakat Kota Kediri, untuk membersihkan timbunan pasir yang ada dirumahnya masing-masing dengan pemberian bantuan karung plastik.
"Saya kasih satu karung tiap rumah agar bisa digunakan untuk membersihkan pasir. Bahkan, ada juga yang beli karung sendiri. Mudah-mudahan kita bisa memperingati semangatnya. Semangat kebersamaan seperti tahun lalu," ujar Wali Kota Kediri.
Seperti diketahui, wilayah Kota Kediri sempat menjadi tujuan bagi para pengungsi asal Kabupaten Kediri saat terjadi erupsi Gunung Kelud. Ratusan pengungsi ketika itu ditempatkan di salah satu ruangan yang lokasinya di area perkantoran Pabrik Gula Pesantren.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement