Liputan6.com, Kediri - Suara gemericik air sungai harinjing terdengar mengalir disepanjang tempat saluran irigrasi sepanjang 300 meter di dusun Kedung Cangkring Desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri Jawa Timur.
Di dalam air terlihat jutaan ekor ikan bergerombol saling berebut makan pemberian dari pengunjung. Pemandangan seperti ini dapat dijumpai di wisata desa Jambu Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri.
Wisata edukasi sejuta ikan baru ada sekitar dua tahun lalu. Dulu, sebelum ditetapkan sebagai lokasi wisata desa, tempat ini setiap harinya dipergunakan oleh sejumlah warga untuk buang hajat (BAB).
Advertisement
Baca Juga
Sepanjang saluran irigasi bercokol sejumlah lapak yang dibangun oleh warga untuk penutup saat akan buang air besar. Melihat kondisi seperti ini membuat pihak perangkat desa merasa prihatin.
Tidak lama berselang timbul ide atau gagasan dari kepala desa Agus Joko Susilo (34) untuk merubah lingkungan sekitar menjadi sebuah lokasi wisata.
Melihat kualitas air sungai harinjing yang begitu jernih, serta disekitaran lokasi banyak tumbuh pepohonan tinggi menjulang hingga terlihat rindang. Kemudian timbul keinginanya untuk mengeksplore lokasi tersebut menjadi tempat yang memiliki daya tarik bagi pengunjung.
"Di sekitaran sini dulu banyak lapak berjejar, buat jamban untuk buang air besar. Lalu timbul dalam benak saya untuk merubah itu semua. Disini kan kualitas airnya jernih," tuturnya, Selasa (19/2/2019).
Gagasan kepala desa Agus Joko Susilo ternyata mendapat respon positif dari warga. Melalui mekanisme musyawarah dusun, akhinya tercapai kemufakatan antara pihak perangkat desa bersama masyarakat untuk membangun lokasi itu menjadi wisata desa. Perlahan masyarakat mulai bisa merubah prilakunya dan lebih mencintai lingkunga sekitar.
Atas kesadaranya sendiri, belasan lapak jamban tersebut kemudian dibongkar dan dibersihkan. Setelah dibersihkan, ada sekitar 200 ikan jenis Tombro, Koi dan Nila yang baru berusia tiga bulan ditempatkan disaluran irigrasi. Ikan-ikan ini kemudian berkembang biak hingga jumlahnya terus bertambah mencapai jutaan ekor ikan.
"Ikan - ikan di sungai itu kini tumbuh menjadi besar dan beratnya mencapai tiga kilo, itu lihat sendiri. Jumlahnya sudah satu juta lebih," katanya.
Â
Terdengar Luas
Tak disangka, keberadaan tempat wisata edukasi sejuta ikan ini terdengar luas di telinga masyarakat. Selama kurun waktu dua tahun, lokasi wisata edukasi sejuta ikan banyak didatangi sejumlah pengunjung baik dari Kediri maupun luar daerah bahkan luar negeri sekalipun.
"Kalau hari libur, jumlah pengunjung bisa mencapai kurang lebih seribuan mas," ucapnya.
Seiring banyaknya pengunjung datang, perekonomian warga sekitar terdongkrak. Di sekitaran lokasi wisata kini banyak ditemui warung atau lapak milik sejumlah pedagang.
Di lokasi juga ada tempat untuk bermain outbond semacam flying fox dan spot foto dengan objek dan prasarana pedesaan.
"Pengunjung juga bisa melihat dan berfoto secara langsung, saat warga sedang memandikan sapi di sungai," tuturnya.
Pengunjung juga bisa memberi makan jutaaan ikan tersebut dengan membeli pakan yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Harga pakan ikan sangat terjangkau.
Untuk dapat masuk ke lokasi wisata edukasi sejuta ikan, pengunjung tidak ditarik biaya, melainkan hanya membayar retribusi jasa penitipan kendaraan saja (parkir).
Wisatawan dari Luar Negeri
Kunjungan wisatawan yang datang kesini, tidak hanya didominasi dari domestik saja. Beberapa kali banyak ditemui juga pengunjung berasal dari luar negeri diantaranya Malaysia.
Pengunjung dari luar negri yang datang ini kebanyakan mereka bertatus sebagai pelajar atau Mahasiswa yang sedang study di kampung Inggris Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.
Peningkatan jumlah pengunjung terjadi terutama pada saat hari Sabtu dan Minggu atau momen hari libur nasional. Jumlah wisatawan yang datang bisa capai ribuan.
Sulis (35) pengunjung asal Desa Karang Tengah Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, mengaku dirinya bersama istri dan anaknya sudah dua kali ini datang ke wisata edukasi sejuta ikan.
Ia mengungkapkan salah satu daya tarik yang membuatnya datang ke tempat ini, karena lokasinya yang rindang sangat cocok untuk berekreasi bersama keluarga.
"Saya sama isteri dan anak sudah dua kali kesini, lokasinya rindang, enak buat rekreasi bersama keluarga. Saya baru tahu kalau di Desa Jambu ada lokasi wisata, setelah melihatnya dari media sosial," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement