Usir Penat Pagi Bersama Tarsius di Taman Nasional Tangkoko

Menikmati pagi bersama cuitan burung dan tarsius di Taman Nasional Tangkoko bisa menjadi obat penat yang mujarab.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 16 Mar 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2019, 06:00 WIB
Tarsius
Foto: Ahmad Ibo/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Bitung - Menikmati pagi bersama cuitan burung di Taman Nasional Tangkoko bisa menjadi obat penat yang mujarab. Apalagi ada hutan Taman Wisata Alam Batu Putih dengan segala kekayaan flora dan faunanya.

Secara administrasi, hutan wisata alam ini masuk dalam wilayah Desa Batu Putih, Bitung Utara, Sulawesi Utara. Dari pusat Kota Manado menuju Taman Wisata Alam Batu Putih menempuh jarak sekitar 60 km atau dapat ditempuh sekitar 2,5 jam perjalanan darat.

Menurut catatan yang dilansir Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, Taman Nasional Tangkoko terdiri dari tiga bagian utama. Tiga bagian tersebut antara lain kawasan pantai, hutan, dan pegunungan. Taman Wisata Alam Batu Putih sendiri masuk dalam kawasan hutan dataran rendah yang terdapat pantai di bagian tenggara.

Pihak pengelola telah menyediakan jasa pemandu bagi yang ingin menjelajahi hutan taman wisata alam Batu Putih. Pemandu diperlukan untuk menunjukkan di mana burung-burung dan langka biasanya bertengger.

Alfert, salah satu guide mengatakan, ada tiga trek yang bisa dijelajahi wisatawan yang berkunjung ke hutan Taman Wisata Batu Putih, yaitu short trip, midle trip, dan long trip. Ketiga paket tersebut hanya dibedakan lamanya waktu petualangan. Semakin jauh trip yang dipilih, semakin banyak kesempatan berjumpa dengan beraneka satwa langka. 

"Short trip saja kita bisa lihat tarsius. Tapi dia agak malu-malu ya, agak susah juga, tapi kadang suka juga menampakkan diri," katanya.

 

Habitat Hewan Langka

Taman Nasional Tangkoko
Foto: Ahmad Ibo/ Liputan6.com.

Data pengelola menunjukkan, di hutan wisata yang mempunyai luas lahan sekitar 615 hektare ini berisi habitat asli bagi berbagai binatang endemik Sulawesi, seperti monyet hitam (Macaca Nigra) dan tarsius.

Selain itu juga ditemukan burung rangkong, babi hutan, dan anoa. Flora yang ada di hutan Taman Wisata Alam Batu Putih juga tak kalah eksotik, pohon kulit hitam (Ebony) yang tinggi dan berdiameter besar, pohon fikus, dan coro menjadi ornamen hutan yang membuat petualangan menjamah Taman Wisata Alam Batu Putih begitu menyenangkan.

"Kebanyakan turis manca yang datang ke sini, dari Spanyol, Australi, biasanya mereka pilih yang lama," katanya.

Dengan kontur tanah berada di antara 0-200 meter di atas permukaan laut, wisatawan yang menjelajahi hutan bisa merasakan aneka trek petualangan. Mulai dari landai, menyempit, dan terjal. Jika lelah, Anda bisa beristirahat di Pantai Batu Putih sambil menyeruput air kelapa.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya