Liputan6.com, Pekanbaru- Ratusan orang dari dua kubu berbeda berunjukrasa di depan kantor komisi pemilihan umum (KPU) Riau. Saat beraksi, aneka benda berterbangan. Dari kayu hingga botol minuman mineral beterbangan ke arah polisi dan tentara yang berusaha mengamankan demonstrasi berujung anarki itu.
Tembakan air dari mobil water canon petugas dan gas air mata tak menyurutkan langkah mereka mendekati gedung KPU sebagai protes terjadinya kecurangan perhitungan suara Pemilu. Pasukan bertameng dan bertongkat yang sejak awal mengamankan aksi ditarik mundur.
Tak lama kemudian, pasukan bersenjata lengkap dikerahkan menghadang massa aksi yang kian tak terkendali. Tembakan senjata api laras panjang dilepaskan ke udara, tapi tetap tak menggentarkan massa untuk mengacaukan perhitungan suara.
Advertisement
Petugas lalu mengarahkan senjata ke massa aksi. Muntahan peluru terdengar beberapa kali dan pendemo mulai kalang kabut. Di jalanan, beberapa pendemo terkapar terkena tembakan.
Baca Juga
Beberapa petugas lalu maju ke depan membawa anjing K-9 untuk mengamankan pendemo yang roboh dan dibawa ke ambulance. Pendemo ini diduga sebagai provokator yang membuat massa beringas.
Usai tembakan ini, satu persatu massa aksi bubar. Petugas lalu menyisir beberapa titik untuk mencari provokator lainnya sehingga tak muncul lagi aksi susulan yang bisa saja anarkis lagi.
Rangkaian peristiwa di atas merupakan simulasi pengamanan Pemilu oleh Kepolisian Daerah Riau, Komando Resort Militer Wirabima 031 Bukitbarisan, dan Pemerintah Provinsi Riau. Kegiatan ini digelar untuk memastikan pengamanan rangkaian Pemilu mulai dari pencoblosan hingga pleno penetapan.
"Dalam simulasi ini petugas mampu mengantisipasi bentrok, artinya kita siap mengadapi Pemilu besok di Riau," ungkap Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo di halaman Kantor Gubernur Riau yang dalam simulasi digambarkan sebagai kantor KPU, Jum'at (22/3/2019).
Simak video menarik berikut:Â
Ribuan TPS Rawan
Dalam pengamanan Pemilu ini, Kapolda menyebut mengerahkan 10.650 personel gabungan dari Polda Riau, TNI dan pemerintah daerah. Pengamanan dimulai dari kampanye terbuka hingga perhitungan suara nantinya.
Pada hari pencoblosan nantinya, puluhan ribu personel ini akan disebar ke sekitar 17 ribu Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dengan pengerahan ini, masyarakat yang datang ke TPS diharap merasa senang dan tanpa tekanan dari pihak tertentu.
Menurut Widodo, belasan ribu TPS di Riau masuk dalam kategori tidak rawan. Meski begitu, pengamanan tetap dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Riau tidak seperti daerah yang lainnya, banyak lokasi tidak rawan. Namun begitu ada juga punya punya potensi rawan karena kendala geografis saja," tuturnya.
Sementara Komandan Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Muhammad Fadjar, menyebut pihaknya membantu kepolisian dalam pesta demokrasi ini.
"Personel TNI ada 460 orang, kalau dilihat dari apel ini saya optimis aman. Tingkat kedewasaan berpolitik warga Riau lebih baik dibandingkan daerah lain," tegasnya.
Advertisement