Liputan6.com, Makassar - Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi-Ma'ruf Amin mengaku prihatin dengan perolehan hasil hitung suara sementara di Pilpres 2019 yang telah diumumkan oleh lembaga survey usai tahapan pencoblosan digelar, Rabu (17/4/2019).
"Tapi kita terima semuanya. Saya selaku Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) di Sulsel tidak ingin menyalahkan siapa pun dan siap bertanggung jawab atas capaian hasil yang tentu tidak memuaskan ini," kata Syamsul Bachri, Ketua TKD Sulsel dimintai tanggapannya terkait hasil perolehan suara paslon nomor urut 1 yang telah dipublish oleh lembaga survey.
Ia mengaku sejak awal seluruh tim yang ada di Sulsel telah berupaya bekerja maksimal untuk memenangkan paslon nomor urut 1. Hanya saja tantangan yang dihadapi cukup berat. Yakni meredam maraknya berita-berita hoaks.
Advertisement
Baca Juga
"Kami sudah berupaya menjelaskan masyarakat tentang torehan keberhasilan pemerintahan Jokowi-JK selama ini. Namun ternyata, itu tidak berhasil karena maraknya peredaran berita hoaks di media sosial. Itulah salah satu faktor rintangan yang kami hadapi di Sulsel," ungkap Syamsul.
Ia berjanji melakukan evaluasi bagaimana masyarakat kedepannya bisa mendapatkan bekal pembelajaran politik yang sehat. Tidak menjatuhkan seseorang dengan mengembangkan beragam berita-berita bohong.
"Evaluasi sangat penting untuk mengajarkan masyarakat tentang pengetahuan politik yang sehat. Tidak dengan berita hoaks," ujar Syamsul.
Meski hasil perolehan suara paslon nomor urut 1 khusus di Sulsel tidak memuaskan sesuai rilis lembaga survey, Namun di sisi lain, Syamsul bersyukur dengan hasil perolehan suara secara nasional.
Di mana sejumlah lembaga survey telah mengumumkan hasil hitung suara sementara (quick count) yang telah mengunggulkan paslon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma'ruf dari paslon rivalnya yakni paslon nomor urut 2, Prabowo-Sandiaga Uno
Saksikan video pilihan di bawah ini: