Liputan6.com, Garut Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menunjukkan kelegaannya setelah melakukan pengecekan rute jalur nasional mudik lebaran, bagian selatan Jawa di posko terpadu Nagreg dan Limbangan, Garut, Jawa Barat.
Menggunakan tiga helikopter Basarnas, rombongan Menteri Puan didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kepala Basarnas Marsekal Madya (TNI) Bagus Puruhito, dan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriady.
Setelah turun dari pesawat, rombongan langsung meluncur melakukan pengecekan sejumlah rute di posko terpadu Nagreg, kemudian dilanjutkan di pos utama Limbangan, Garut.
Advertisement
“Saya mengapresiasi apa yang sudah dilakukan petugas kepolisian, bupati dan lembaga keamanan lainnya yang ada dalam mengatur lalu lintas mudik ini,” ujar Puan di posko terpadu Nagreg, Rabu (29/5/2019).
Menurutnya, kondisi infrastktur jalur nasional mudik lebaran bagian selatan Jawa mulai Nagreg, Kabupaten Bandung, hingga Cilacap, Jawa tengah lancar dan siap dilalui pemudik. “Puncaknya diprediksi sekitar 31 Mei dan 1 Juni mendatang,” kata dia.
Baca Juga
Selain itu, sarana pendukung lainnya seperti kesiapan posko kesehatan, rest area yang mendukung, hingga rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan saat terjadi lonjakan volume kendaraan, sudah dipersiapkan dengan matang.
“Ini komitmen bersama, pelayanan untuk arus mudik itu kami berikan gratis,” kata dia.
Tidak hanya kesiapan kementerian dan lembaga negara lainnya dalam menyiapkan kelancaran arus mudik lebaran, terutama jalur selatan, telah dipersiapkan dengan matang.
“Saya berharap dengan persiapan rest area ini, yang katanya setiap tahun selalu penuh akan membantu pelayanan masyarakat yang akan pulang kampung,” ujar dia memuji kesiapan polres Garut menyediakan posko utama mudik di Limbangan.
Bahkan khusus Garut yang kerap tersendat akibat aktifitas angkutan tradisional delman atau andong, pemda Garut telah menyiapkan dana kompenasasi bagi mereka agar berhenti saat pelaksaan mudik berlangsung.
"Mereka berhenti operasi H-4 sampai H+6. Sehingga arus mudik yang biasa terganggu oleh delman yang ada di garut tidak akan mengganggu perjslnanan arus mudik," kata dia.
Tak lupa, untuk menciptakan mudik yang lancar, ia mengimbau para pemudik selalu waspada, menjaga kesehatan, ketertiban serta memperhatikan aturan dan rambu lalu lintas. “Jangan buru-buru. Banyak rest area dan pos,” kata dia mengingatkan.
Infrastruktur Siap
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, secara umum infrastuktur nasional termasuk jalur selatan Jawa sudah siap digunakan pemudik menyambut arus mudik lebaran tahun ini. “Infrastruktur kami jamin siap,” kata dia.
Kepastian itu diperoleh hasil dari pantauan lapangan termasuk laporan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian, yang bertanggung jawab penuh dalam melakukan rekayasa lalu lintas saat mudik berlangsung.
“Tinggal sekarang untuk kelancaran pengaturan lalu lintas, rambu-rambunya,” ujar dia.
Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan agar pelaksanaan mudik lebaran berlangsung lancar dan aman, yakni kesiapan infrastruktur, manajemen lalu lintas yang dilakukan polisi, serta perilaku pengendara.
”Kalau tiga ini bisa dilakukan, pasti akan lancar dan nyaman,” ujar dia mengingatkan.
Advertisement
Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriady menambahkan, melihat jadwal libur serentak nasional, diperkirakan puncak arus mudik lebaran tahun ini bakal berlangsung pada 31 Mei mendatang. “Sebab tanggal 30 karyawan pabrik baru pada libur,” ujar dia.
Untuk mengurai kemacetan di jalur selatan Jawa, lembaganya telah menyiapkan sejumlah rekayasa termasuk penerapan one way. ”Kalau soal penerapannya ya situasional saja tergantung situasi di sini (jalur Limbangan),” kata dia.
Lembaganya telah mengintruksi seluruh polres yang berada di wilayah Jabar selatan, untuk memetakan titik mana saja yang akan berpotensi menimbulkan kemacetan. “Kita sudah siap antisipasi,” ujar dia.
Sesuai pengalaman tahun sebelumnya, tahun ini pun titik kemacetan diprediksi bakal terjadi di sekitar Pasar Limbangan, kabupaten Garut dan tanjangan Nagreg, Kabupaten Bandung. “Tetapi kita sudah petakan bagaimana nanti pengaturannya,” ujar dia.
Ia berharap dengan upaya itu, pemudik nasional yang menggunakan jalur selatan Jawa, lancar sambil menikmati perjalanan pulang kampung ke daerahnya masing-masing. “Secara umum kami sudah siapkan semua, mulai rest area dan lainnya,” kata dia.
Jalur Selatan Tetap Favorit
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, meskipun sejumlah ruas tol telah berhasil dibangun dan diaktifkan pemerintah hingga akhir tahun lalu. Namun keberadaan jalur mudik lebaran selatan Jawa tetap menjadi primadona warga.
"Selatan ini tetap menjadi favorit dan alternatif warga," kata dia.
Beroperasinya sejumlah jalan tol baru, bakal menjadi pilihan warga saat melakukan mudik lebaran tahun ini. "Yang pasti ada pengurangan (selatan)," kata dia.
Untuk mendukung rencana warga, pemerintah ujar dia merespon dengan sejumlah penyiapan sarana dan prasarana mudik. "Karenanya bu Menko (Puan Maharani) dan kita melihat ini, kita pastikan agar jalur selatan berjalan dengan baik," ujar Budi.
Ia pun mengingatkan, meskipun jalur tol terus bertambah, namun penggunaan jalur biasa seperti jalur selatan Jawa ini, tetap dibutuhkan, untuk mengurangi kemacetan. "Jangan menggunakan jalan tol saja, pakai juga jalan yang biasa," kata dia.
Bahkan untuk memudahkan lalu lintas arus mudik lebaran 2019, lembaganya segera menghentikan beroperasinya kendaraan sumbu tiga ke atas, yang berpotensi menghambat arus. "Kita melakukan pelarangan mulai tanggal 30,31 (Mei), 1 dan 3 (Juni), kalau sembako kota tetap ijinkan," papar dia.
Advertisement