Perlakuan Mengejutkan Pemda Purbalingga Terhadap Lansia Sebatang Kara

Sejak ada program rantang berkah, lansia miskin yang hidup sebatang kara bisa makan dengan gizi seimbang dua kali sehari

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 03 Jun 2019, 16:01 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2019, 16:01 WIB
Lansia miskin sebatang kara Purbalingga mendapat program rantang berkah berupa makanan pernuh gizi yang cukup untuk makan dua kali sehari. (Foto: Liputan6.com/Pemkab Purbalingga/Muhamad Ridlo)
Lansia miskin sebatang kara Purbalingga mendapat program rantang berkah berupa makanan pernuh gizi yang cukup untuk makan dua kali sehari. (Foto: Liputan6.com/Pemkab Purbalingga/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Purbalingga - Beberapa bulan terakhir ini, Mbah Kamen benar-benar lega. Lansia miskin sebatang kara ini tak perlu risau soal makanannya, termasuk pada Bulan Ramadan 2019 ini.

Pemkab Purbalingga mulai Maret 2019 lalu mengirimkan makanan siap saji untuknya tiap hari. Makanan itu dikirimkan tiap hari oleh petugas ke rumahnya.

Tiap hari menunya berubah. Namun, selalu bergizi dan penuh nutrisi. Ini adalah program rantang berkah yang memang diuncurkan oleh Pemkab Purbalingga untuk menjamin agar para lansia miskin tercukupi kebutuhan makanaan sehatnya.

Warga Bukateja, Purbalingga ini sangat terbantu oleh program rantang berkah. Dan itu, diakui oleh Sukiman, keponakan atau suwan Mbah Kamen.

Sukiman mengatakan, program rantang berkah untuk Mbah Kamen yang hanya bisa berbaring di tempat tidur sangat dirasakan manfaatnya. Apalagi Rantang Berkah tersebut langsung diantarkan oleh penyedia makanan ke rumah Mbah Kamen.

"Saya ‘uwa’nya Mbah Kamen, Mbah Kamen kan hidup sebatang kara jadi saya dan keluarga saya yang merawatnya," kata Sukiman.

Tetapi, Sukiman rupanya agak risau. Sebab, program ini dijadwalkan hanya berlangsung 10 bulan, terhitung sejak Maret hingga 31 Desember 2019 mendatang.

Sama dengan Sukiman, Kepala Desa Pekalongan Kecamatan Bojongsari, Sumbono mengakui program itu sangat bermanfaat untuk masyarakat. Sejak ada program rantang berkah, lansia miskin yang hidup sebatang kara bisa makan dengan gizi seimbang dua kali sehari.

Simak video pilihan berikut: 

Harapan Mbah Lebuh

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi membagikan membagikan bingkisan lebaran untuk para lansia miskin. (Foto: Liputan6.com/Pemkab Purbalingga/Muhamad Ridlo)
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi membagikan membagikan bingkisan lebaran untuk para lansia miskin. (Foto: Liputan6.com/Pemkab Purbalingga/Muhamad Ridlo)

"Manfaat ini sangat kami rasakan. Warga kami yang sebatang kara dan tidak mungkin lagi bekerja bisa makan terjamin. Terima kasih untuk Pemkab Purbalingga yang telah memikirkan hal ini," ujar Sumbono.

Ini diamini oleh Mbah Lebuh, nenek renta yang hidup seorang diri di wilayah Kecamatan Bojongsari. Lebuh mengaku menu yang disajikan sangat variatif mulai dari ikan, ayam, sayur dan sebagainya.

Dia sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah membuat kebijakan perlindungan untuk para lansia. Dia pun berharap agar program ini terus ada.

"Terima kasih kepada ibu Bupati yang telah memberi saya makan dua kali sehari. Menunya juga macam-macam sehingga sehingga saya tidak bosan," ucap Lebuh.

Rantang berkah adalah program mengirimkan makanan ke lansia yang tinggal seorang diri. Pemerintah hendak memastikan, para lansia ini mendapat asupan nutrisi yang cukup, tiap hari.

Mulai 1 Maret 2019 lalu, secara bertahap, program rantang berkah Purbalingga digulirkan. Program ini rencananya akan berakhir, bersamaan dengan akhir tahun 2019.

Pada akhir Ramadan ini, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi membagikan bingkisan untuk 305 lansia penerima program rantang berkah di Purbalingga. Saat pemberian bingkisan lebaran itu, Bupati Purbalingga juga menanyakan secara langsung kepada penerima rantang berkah tentang manfaat program ini.

 

Rantang Berkah

Lansia miskin sebatang kara Purbalingga mendapat program rantang berkah berupa makanan pernuh gizi yang cukup untuk makan dua kali sehari. (Foto: Liputan6.com/Pemkab Purbalingga/Muhamad Ridlo)
Lansia miskin sebatang kara Purbalingga mendapat program rantang berkah berupa makanan pernuh gizi yang cukup untuk makan dua kali sehari. (Foto: Liputan6.com/Pemkab Purbalingga/Muhamad Ridlo)

"Untuk mengetahui kondisinya, sejauh mana manfaat dari program Rantang Berkah ini ternyata oleh para penerima itu dirasakan sangat bermanfaat dan sangat menyehatkan juga mengenyangkan," ucap bupati.

Saat itu lah, ia langsung mendapat jawaban daripara penerima manfaat, bahwa mereka masih sangat membutuhkan program rantang berkah. Penerima manfaat juga khawatir jika program itu dihentikan, mereka akan kebingungan mencari makan.

Dengan alasan itu, Tiwi memutuskan untuk melanjutkan program ini pada tahun-tahun mendatang. Bahkan, ada pula rencana untuk menambah jumlah penerima manfaat.

"Ya sudah kami Pemkab Purbalingga akan melanjutkan program ini dan doakan APBD Purbalingga setiap tahunnya meningkat sehingga penerima manfaat juga akan terus bertambah," Tiwi mengungkapkan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Purbalingga, Sediyono mengatakan tahun ini jumlah penerima manfaat belum ditambah. Mereka berasal dari Kecamatan Kaligondang, Kemangkon dan Bukateja, Kutasari, Bojongsari, Mrebet dan Rembang.

Dia pun mengakui, semua penerima manfaat berharap agar program ini dilanjutkan. Dan itu direspon oleh bupati dengan tekad untuk mempertahankan program ini, sekaligus berencana menambah jumlahnya.

Tetapi, penambahan jumlah penerima manfaat program rantang berkah itu baru akan dilakukan tahun depan. Soalnya, anggaran tahun ini sudah diketok palu.

"Sementara masih mempertahankan dulu jumlah yang ada, nanti tergantung dengan anggaran yang ada kita harapannya bisa mencakup seluruh Kabupaten Purbalingga," kata Sediyono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya