Mengapa Festival Ekonomi Syariah Diawali dari Sumatera?

Bank Indonesia kembali menggelar Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) di tahun 2019 yang bermulai di Kota Palembang Sumsel.

oleh Nefri Inge diperbarui 04 Agu 2019, 20:04 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2019, 20:04 WIB
Fesyar 2019 Sumatera, Langkah Bank Indonesia Dongkrak Perekonomian Syariah
Pembukaan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2019 Regional Sumatera di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2019 yang digelar di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), menjadi salah satu langkah Bank Indonesia untuk mendongkrak perekonomian berbasis syariah. Fesyar 2019 Regional Sumatera yang digelar di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, menjadi kegiatan perdana menuju Fesyar lanjutan di Pulau Jawa dan Kalimantan.

Festival ini juga menjadi langkah untuk perhelatan Indonesian Syariah Ecomonic Festival (ISEF) pada bulan November 2019 mendatang.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, kegiatan ini secara masif akan terus dilakukan Bank Indonesia, untuk berkontribusi mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

"Fesyar ini dilakukan sejak 2016, kita punya komitmen kuat memajukan ekonomi syariah, jadi tuan rumah di negara sendiri," katanya saat menghadiri Fesyar 2019 Regional Sumatera, Jumat (2/8/2019).

Sebagai negara muslim terbesar, dengan pasar produk, kebutuhan barang dan jasa yang besar, dia berharap peluang ini bisa dimanfaatkan produsen dari dalam negeri. Event Isef biasanya harus diisi dengan produk impor. Namun ini bisa disiasati dengan subsidi impor untuk memajukan ekonomi syariah.

Bank Indonesia pun sudah berkoordinasi dg kementrian dan lembaga terkait, untuk mencari tahu bagaimana ekonomi syariah bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru secara nasional.

"Kita juga akan memajukan keuangan syariah. Tidak saja keuangan ekonomi syariah dan perbankan. Tapi sumber keuangan berbasis sosial, seperti zakat, infak, sedekah dan wakaf," ucapnya.

Sumber keuangan berbasis sosial ini juga, menjadi edukasi dari Bank Indonesia yang berkaitan dengan syariah di Fesyar 2019 Regional Sumatera.

Potensi Ekonomi Syariah

Fesyar 2019 Sumatera, Langkah Bank Indonesia Dongkrak Perekonomian Syariah Nasional
Gerakan Indonesia Sadar Wakaf menjadi salah satu strategi Bank Indonesia untuk mengembangkan ekonomi syariah di Fesyar 2019 Regional Sumatera di Kota Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Dia berharap nantinya ada kontrak transaksi jangka panjang, bisnis yang pas antara produsen, pembeli dan perbankan di sektor ekonomi syariah.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi salah satu cara syair syariah yang berpotensi perkembangannya. Bahkan Provinsi Sumsel, bisa jadi mercusuar perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Yunita Resmi Sari, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel mengungkapkan rasa bangganya karena Sumsel terpilih mewakili Regional Sumatera dalam perhelatan ini.

“Kepercayaan ini tidak terlepas dari potensi ekonomi syariah yang dikembangkan di Kota Palembang. Ini bisa menjadi pelopor ekonomi syariah untuk Regional Sumatera,” katanya.

Potensi tersebut diharapkannya harus direalisasikan bersama, terlebih bersama Pemerintah Daerah (Pemda), Pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat.

“Semuanya harus bersinergi untuk meningkatkan potensi ekonomi syariah, menjadi ekonomi baru. Tidak hanya di Pulau Sumatera saja, tapi juga di Indonesia,” katanya.

Simak video pilihan berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya