Berebut Gunungan dan Koin dalam Peringatan 1 Suro di Kediri

Selain mengusung tarian kesenian daerah masing - masing, peserta kirab juga membawa senjata pusaka warisan lelulur era Kerajaan Kadiri. Senjata pusaka yang dikirab berupa tombak dan keris.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Sep 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2019, 22:00 WIB
Peringatan 1 Suro di Kediri
Peringatan 1 Suro di Kediri (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Kediri - Sebanyak 600 orang pelaku seni dari berbagai daerah mengikuti giat budaya Gerebeg Suro 2019. Kegiatan Gerebeg Suro ini digagas oleh Komunitas Garuda Mukha. Ritual Gerebg Suro diisi berbagai rangkaian kegiatan diantaranya Kirab Pusaka Seni dan Budaya.

Peserta Kirab diberangkatkan dari Jalan Airlangga kemudian memutar menyusuri jalan protokol menempuh jarak kurang lebih 2 kilo meter, lalu balik lagi ke tempat awal.

Kirab tidak hanya diikuti peserta dari Kediri, melainkan kota lainnya, seperti Solo, Surabaya, Mojokerto, Gresik, Malang, dan Blitar.

Selain mengusung tarian kesenian daerah masing - masing, peserta kirab juga membawa senjata pusaka warisan lelulur era Kerajaan Kadiri. Senjata pusaka yang dikirab berupa tombak dan keris.

"Sebelumnya, senjata pusaka tersebut pada malam hingga dini hari, terlebih dahulu harus dijamas. Setelah dijamas baru dikirab," tutur Galih Tego sebagai ketua pelaksana acara Gerebeg Suro, Minggu (1/9/2019).

Saat akan sampai tujuan ketempat start semula di Jalan Airlangga, ratusan warga yang sudah lama menunggu dipinggir jalan langsung menyerbu peserta kirab yang membawah Gunungan makanan dan sayuran.

Makanan yang diperebutkan berupa Polo Pendem, Nasi Kuning, serta buah - buahan. Masyarakat menilai, dengan mendapatkan makanan dan sayuran itu nantinya akan mendapat banyak berkah.

"Mencari berkahnya, kalau semakin kita banyak mengambil Gunungan itu tadi Insyah Allah," kata Elsa (23) warga Ngadisimo II Kota Kediri.

Elsa mengaku, setiap tahunya ia tidak pernah ketinggalan dan selalu mengikuti kegiatan Gerebeg Suro. Makanan hasil rebutan tadi, seketika itu juga langsung ia makan di lokasi bersama para temanya.

Selesai menggelar kirab, acara dilanjutkan dengan tradisi Dono Wewe. Tradisi Dono Wewe diimplementasikan dengan kegiatan berebut pecahan uang koin yang dibagikan oleh penyelenggara.

Tradisi Dono Wewe dimaknai sebagai simbol pemerataan pembagian rejeki. Giat Gerebek Suro ini merupakan bagian dari tradisi yang setiap tahunnya selalu diselenggarakan oleh komunitas Garuda Mukha.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya