Hoaks Tsunami Bikin Pengungsi Gempa Ambon Terserang ISPA dan Hipertensi

Stok obat tersedia di posko maupun layanan keliling, karena itu masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan dapat memeriksakan kesehatan di petugas.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2019, 20:00 WIB
Warga Terdampak Gempa Beruntun Ambon Masih Enggan Pulang
Warga masih khawatir akan isu tsunami pasca-gempa beruntun guncang Ambon, empat hari lalu. (Liputan6.com/Abdul Karim)

Liputan6.com, Ambon - Pengungsi korban gempa bumi di Ambon mulai terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan (Ispa) dan hipertensi.

Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon Wendy Pelupessy mengatakan, ribuan pengungsi yang menempati sejumlah lokasi di kota Ambon mulai terserang penyakit ispa dan hipertensi.

"Hasil pemeriksaan petugas kesehatan paling banyak keluhan warga baik anak-anak maupun orang dewasa terserang ispa dan hipertensi karena ketakutan akan terjadinya gempa susulan," katanya di Ambon, Sabtu (28/9/2019).

Dijelaskannya, penyebab para pengungsi diserang penyakit karena lingkungan yang kurang bersih, minimnya air bersih, dan tidak tersedianya fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang memadai di lokasi pengungsian.

"Kurangnya ketersediaan air bersih di lokasi maupun MCK, mempengaruhi warga terkena dampak penyakit ispa, sedangkan penyakit hipertensi karena warga terganggu informasi hoaks akan terjadinya tsunami," katanya dilansir Antara.

Wendy menyatakan, pihaknya menyiagakan 45 posko kesehatan di lima kecamatan ditambah layanan keliling. Posko kesehatan, para pengungsi bisa memeriksakan tekanan darah maupun mendapatkan obat.

"Stok obat tersedia di posko maupun layanan keliling, karena itu masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan dapat memeriksakan kesehatan di petugas," ujarnya.

Ia menambahkan, posko akan disiagakan hingga kondisi benar-benar aman yakni para pengungsi gempa kembali ke rumah.

"Kita menunggu arahan ketua posko bencana jika kondisi aman dan masyarakat sudah kembali ke rumah, pelayanan dapat dilanjutkan di puskemas terdekat," tandas Wendy.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya