Polres Kebumen Memburu Pelaku Crosshijaber

Tren Crosshijaber membuat perempuan resah. Sebab, bisa saja perempuan berhijab jadi-jadian itu masuk ke tempat wudu dan membaur dengan para perempuan muslimah.

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 16 Okt 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2019, 07:00 WIB
Tangkapan layar Komunitas Crosshijaber. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Tangkapan layar Komunitas Crosshijaber. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kebumen - Akhir-akhir ini warganet dibuat heboh oleh tren pria yang menggunakan hijab, alias komunitas crosshijaber. Tren ini pun membuat resah, tak terkecuali di Kebumen, Jawa Tengah.

Bagaimana tidak resah, terkadang pelaku crosshijaber ini menggabungkan diri dengan jemaah perempuan. Itu bisa dilihat dari unggahan-unggahan komunitas di berbagai lini massa.

Perilaku ini dinilai menyimpang. Terlebih, Crosshijaber sangat berpotensi merugikan muslimah, baik di rumah ibadah maupun tempat lainnya.

Kapolres Kebumen, AKBP Rudy Cahya Kurniawan mengatakan, perilaku menyimpang itu telah membuat resah perempuan. Sebab, dalam unggahan di media sosial, para pelaku Crosshijaber tak segan membaur dengan jemaah muslimah saat kegiatan keagamaan.

"Beberapa foto yang diunggah oleh komunitas Crosshijaber, mereka sengaja selfie dan masuk ke masjid dan membaur dengan para muslimah lainnya," ucap Kapolres, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 15 Oktober 2019.

Sebab itu, ia memerintahkan seluruh personel polisi yang bersafari salat berjemaah di masjid turut mengawasi komunitas Crosshijaber yang mungkin saja beraksi di Kebumen. Ia juga mengimbau agar warga segera melapor jika mendapati pelaku crosshijaber.

"Kami tidak mau kecolongan. Melalui personel yang ada, kami lakukan pemantauan ke sejumlah masjid. Jangan sampai tren tersebut masuk ke Kebumen," dia menegaskan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tren Crosshijaber Khawatirkan Pengguna Hijab

Tangkapan layar Komunitas Crosshijaber. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)
Tangkapan layar Komunitas Crosshijaber. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo)

Tren Crosshijaber membuat perempuan resah. Sebab, bisa saja perempuan berhijab jadi-jadian itu masuk ke tempat wudu dan membaur dengan para perempuan muslimah.

Padahal, diketahui tempat berwudu biasanya satu ruangan dengan toilet perempuan. Untuk menghindari terlihatnya aurat, mestinya toilet steril dari jemaah laki-laki.

"Nanti jika kita berhasil menangkap pelaku Crosshijaber di Kebumen, akan kita tindak sesuai hukum yang berlaku. Pelaku Crosshijaber harus ditindak tegas, karena meresahkan," tegasnya.

Dari pantauan Liputan6.com di lini massa Twitter, sejumlah akun mengungkapkan keresahannya. Salah satunya, @ughteaseptiani. Dia risau dengan perilaku komunitas Crosshijaber yang bernampilan bak muslimah taat.

"Smuanyaa perempuan kok, Jangan rusak stigma wanita berniqab," tulisnya, dikutip Selasa malam.

Keresahan kaum perempuan diungkapkan oleh pengguna Twitter lainnya, @MalaFunky. Ia khawatir, pemakai hijab rawan fitnah lantaran perilaku menyimpang Crosshijaber ini.

"Semakin mudah hijab difitnah krn kelakuan org2 gila kyk gini," tulisnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya