Jati Denok di Hutan Blora, Pohon Jati Terbesar di Dunia?

Sebuah pohon jati di hutan Kabupaten Blora, Jawa Tengah memiliki ukuran yang menakjubkan. Masyarakat Blora menyebutnya pohon Jati Denok.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 10 Nov 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2019, 07:00 WIB
Pohon Jati Denok di Hutan Blora (Liputan6.com / Ahmad Adirin)
Pohon Jati Denok di Hutan Blora (Liputan6.com / Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Sebuah pohon jati di hutan Kabupaten Blora, Jawa Tengah memiliki ukuran yang menakjubkan. Masyarakat Blora menyebutnya pohon Jati Denok. Tak hanya di lingkup Indonesia, konon jadi pohon jati terbesar di dunia.

Lokasinya di Dukuh Temanjang, Desa Jatisari, Kecamatan Banjarejo. Persisnya di petak 62, RPH Temetes, BKPH Temanjang, wilayah Perhutani KPH Randublatung.

Usia pohon itu diperkirakan sekitar 400 tahun. Jati Denok memiliki garis tengah sekitar tiga meter, dan tampak sudah menyerupai fosil. Tingginya 30 meter lebih.

Disebut Jati Denok, sebab di bagian pangkalnya terdapat blendong atau gembol yang disebut denok oleh warga sekitar.

Alkisah, dulu Jati Denok pernah dijadikan tempat mandi Putri Jonggrang Prayungan. Kemudian, tempat mandi tersebut diinjak oleh seorang pangeran, dan bekas injakan tersebut jadi menggelembung, menjadi denok seperti sekarang.

Warga setempat hingga sekarang mengistimewakannya. Pohon jati denok hingga saat ini juga menjadi tempat pelaksanaan sejumlah upacara adat bagi masyarakat setempat.

Pemerhati sejarah Blora, Martana, menjelaskan, sikap masyarakat terhadap Jati Denok terkait dengan penabalan sosok primus interpares. Sosok panutan ini biasanya para pendiri komunitas yang kemudian menjadi pemimpin lokal. Kharismanya yang kuat tetap berlanjut sekalipun sudah meninggal dan tetap berpengaruh secara spiritual lewat alam gaib.

Warga setempat masih menghormati sosok panutan itu meski sudah meninggal. Sosok itu pun menjadi danyang, dalam istilah setempat.

"Danyang di Blora biasanya dipercaya bersemayam di sekitar pohon-pohon besar sebagai penanda pusat spiritual masyarakat lokal," jelas alumni UNS 90-an itu.

Martana menambahkan, semua laku spiritual dan efek mistis dari jati Denok berkaitan juga dengan transformasi seorang tokoh dari primus interpares menjadi danyang. Tradisi ini adalah cara masyarakat agar tetap terhubung dengan leluhurnya.

"Efek ekologisnya yaitu tempat danyang biasanya dikeramatkan dan pantang untuk ditebang. Dengan cara ini masyarakat menjaga keberadaan dan kelestarian jati denok," kata Martana.

Rekor MURI

Pada 23 Juni 2008, ada lima potensi daerah Blora, Jawa Tengah yang masuk dalam penghargaan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Pohon Jati Denok adalah salah satunya.

Kelimanya adalah pembuatan sepeda tanpa jari-jari dengan diameter 1,7 meter, bersepeda sembari menyunggi enam kendi, 1.100 warga kelompok belajar buta aksara berpantun dengan Bahasa Jawa secara bersama-sama, tentang pemilihan kepala desa (kades) secara serentak di 246 desa, serta tentang pohon jati Denok.

"Itu dulu penggagas acaranya Dinas Pendidikan, digelar di Pendapa Rumah Dinas Bupati Blora," kata Sujiatun, kepala SD Negeri Banjarejo V.

Sebelumnya Kabupaten Blora juga pernah memecahkan rekor MURI dengan aksi 7.000 orang makan sate bersama dengan wadah pincuk daun jati.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya