Mengaku Ditagih Setoran Pesantren, Kakak Beradik Gasak Kotak Amal Masjid

Diduga akibat ditagih setoran pembangunan masjid dan pesantren, kakak beradik nekat mencuri kotak amal masjid.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 18 Des 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2019, 19:00 WIB
Dua kakak beradik, akhirnya berusursan dengan kepolisian, setelah aksinya mencuri kotak amal terciduk petugas
Dua kakak beradik, akhirnya berusursan dengan kepolisian, setelah aksinya mencuri kotak amal terciduk petugas (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Diduga akibat ditagih setoran untuk pembangunan masjid dan pesantren, HS dan HE, warga Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat, nekat mencuri uang kotak amal masjid.

Kapolsek Tarogong Kaler, Ipda Asep mengatakan aksi pencurian kotak amal yang dilakukan adik kakak ini diketahui dari laporan petugas masjid saat berencana memperbaiki amplifier masjid.

"Saksi ini melihat kotak amal sudah dalam kondisi rusak," ujarnya, Selasa (17/12/2019).

Dalam laporannya kepada petugas, aksi nekat yang dilakukan kakak beradik di Masjid Miftahul Huda, Kampung Cipenta, Desa Mekarjaya, Kecamatan Tarogong Kaler tersebut direncanakan dengan matang.

"Tersangka pura-pura hendak bersiap-siap melakukan salat, dan kemudian melancarkan aksinya saat kondisi masjid sepi dan tidak ada yang melihat," papar dia.

Namun, sepandainya aksi jahat mereka tutupi, akhirnya terciduk juga saat beberapa warga melihat gerak gerik mencurigakan dari kedua tersangka pencurian itu.

"Warga langsung menangkap tersangka dan mengamankan dari amukan massa," kata dia.

Beruntung aksi cepat petugas mendatangi lokasi penangkapan sehingga bisa langsung mengamankan para tersangka. "Kita langsung amankan keduanya ke Mapolsek," kata dia.

Selain tersangka, turut diamanakan sejumlah barang bukti, yakni sejumlah uang, obeng, termasuk proposal permohonan dana pembangunan pesantren dan masjid di Kecamatan Sukawening.

Motif Pencurian

Kantor Kepolisian Sektor Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat
Kantor Kepolisian Sektor Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dalam penjelasannya di depan penyidik, HS salah seorang pelaku pencurian mengaku tidak memiliki rencana untuk mencuri kotak amal tersebut.

Namun desakan kewajiban setoran ke pihak pesantren, dan seretnya pendapatan dari permohonan sumbangan proposal, niat mencuri pun muncul.

"Saya setiap hari harus setor minimal Rp 15 ribu, Kalau enggak setor proposal yang saya bawa bisa diambil lagi," ungkap dia.

Ia menyebut mendapat proposal tersebut dari salah seorang ustaz di Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut.

Meskipun bukan menjadi bagian dari panitia pembangunan, tetapi ia mengaku mendapatkan giliran tugas untuk mencari uang pembangunan masjid dan pesantren tersebut.

"Saya juga bukan santrinya, dan tidak pernah ngaji juga di sana," ujar dia.

Asep menambahkan, berdasarkan laporan sementara aksi nekat yang dilakukan kakak beradik tersebut, akibat desakan kewajiban setoran untuk pembangunan masjid dan pesantren.

"Karena tidak ada yang ngasih, akhirnya mereka ini mencuri uang kotak amal mesji karena merasa tidak ada yang memperhatikan," ungkap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya