Liputan6.com, Pekanbaru - Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru membatalkan keberangkatan seorang warga tujuan Jakarta karena terdapat gejala virus corona covid-19. Warga yang sempat berkunjung ke Kabupaten Kuantan Singingi, Riau ini, sudah diserahkan ke petugas kantor kesehatan pelabuhan (KKP).
Pihak KKP di Bandara Pekanbaru sesuai dengan prosedur sudah menyerahkan warga terdapat gejala virus corona ini ke salah satu rumah sakit rujukan. Saat diperiksa, warga ini memiliki panas tubuh di atas normal.
Advertisement
Baca Juga
Menurut petugas KKP Pekanbaru Sarifuddin, calon penumpang ini merupakan warga Jakarta. Dia sudah diobservasi oleh petugas medis di bandara sebelum dinyatakan terdapat gejala virus yang sudah menjadi pandemi ini.
"Berdasarkan pemeriksaan petugas Avsec suhunya 38 derjat Celsius, kami observasi ada gejala lalu dibawa ke rumah sakit rujukan," kata Sarifuddin.
Sarifuddin menyebut warga Jakarta ini berangkat bersama temannya. Temannya untuk saat ini juga gagal berangkat karena menemani pasien tadi di rumah sakit.
"Temannya kalau enggak ada gejala bisa diizinkan terbang, dan yang terdapat gejala ini belum tentu positif. Bisa jadi dia demam karena ada riwayat penyakit lain," katanya.
Untuk mengetahui positif atau tidak, sampel pasien ini sudah dikirim pihak rumah sakit ke laboratorium. Mudah-mudahan hasilnya negatif virus corona.
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Selalu Disemprot Disinfektan
Terpisah, Executive General Manager PT Angkasa Pura II Yogi Prasetyo menyebut pihaknya hanya mendeteksi di pintu keberangkatan. Proses selanjutnya diserahkan ke KKP karena merupakan pihak berwenang soal kesehatan di bandara.
"Setiap penumpang memiliki suhu tubuh di atas 37 derjat Celsius akan diarahkan ke KKP. Kalau memang ada gejala, KKP membawa ke rumah sakit rujukan memakai ambulans," kata Yogi.
Yogi menjelaskan, petugas di pintu keberangkatan domestik dan internasional sudah dilengkapi alat pengukur suhu. Begitu juga dengan pintu kedatangan internasional dan domestik.
"Saat ini sudah ada thermal scanner di kedatangan domestik sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan gubernur," kata Yogi yang sebelumnya menyebut thermal scanner hanya ada di kedatangan internasional.
Sebagai informasi, Bandara Pekanbaru tetap beroperasi seperti biasanya meski keberangkatan dan kedatangan internasional, khususnya dari Singapura serta Malaysia, tidak seperti dulu lagi. Malaysia sudah mengisolasi total daerahnya sehingga tidak ada warga asli setempat keluar.
Usai jam operasi, petugas Bandara Pekanbaru menyemprotkan cairan disinfektan ke setiap sudut yang berhubungan dengan penumpang. Petugas selama bekerja juga dilengkapi sarung tangan dan masker.
Selain keamanan petugas, pihak bandara juga meningkatkan keamanan antar-penumpang. Jarak di ruang tunggu bandara sudah dibuat pembatas satu meter.
"Tujuannya agar ketika masuk pesawat tidak berdekatan," katanya.
Advertisement