Cerita Tim Medis Corona Covid-19 yang Kena 'Semprot' Anggota DPRD Blora

Saat hendak pindah lokasi pemeriksaan ke RSUD Cepu, rombongan anggota DPRD Blora ini justru tidak datang. Mereka pun akhirnya sebagian besar luput pemeriksaan Corona Covid-19 pada malam itu.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 24 Mar 2020, 02:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 02:30 WIB
Cerita Tim Medis Corona Covid-19 yang Kena 'Semprot' Anggota DPRD Blora
Edi Sucipto, tim medis Corona Covid-19 ditemui sejumlah warga Blora, dan para awak media (Foto: Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Nama Edi Sucipto menjadi sosok yang hangat diperbincangkan di media sosial. Petugas medis pencegah Corona Covid-19 itu mendadak terkenal lantaran sebuah video viral dirinya menciut ketika salah seorang anggota DPRD Blora 'menyemprotnya' waktu Edi ingin memeriksa kesehatan para anggota DPRD Blora di terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Dia mendapat dukungan jagat maya dan diapresiasi kinerjanya sebagai sosok pejuang pencegahan Corona Covid-19 masuk Blora. Sebaliknya, para anggota DPRD Blora menjadi cercaan, makian dari berbagai lapisan masyarakat di Tanah Air karena menolak diperiksa usai pulang dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Malam itu (Kamis, 19 Maret) saya kena marah dua kali. Pertama di dalam bus, dan di luar Bus," kata Edi kepada Liputan6.com, Sabtu (21/3/2020) saat ditemui di kediamannya di Desa Plumbon, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.

Seperti diketahui dalam video yang beredar hampir di seluruh channel pertelevisian Tanah Air, para anggota DPRD Blora pun menjadi tak bisa mengelak, kalau mereka marah-marah atas upaya petugas medis itu mencegah penularan corona covid-19.

Edi sebelumnya tidak mengira kalau pada malam itu dia bersama anggota tim medis lainnya bakal kena 'semprot' anggota DPRD Blora. Dalam video itu dia memilih diam dan tidak melakukan perlawanan.

"Anak saya yang tahu video kemarin beredar luas, pada malam itu langsung menangis histeris. Bapak tidak apa-apa kan, bapak nggak kenapa-kenapa kan," cerita Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (P3PLP) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora itu, yang mengaku saat video tersebut viral, anaknya langsung meneleponnya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rombongan Kabur dari Pemeriksaan

DPRD Blora
Marah-marah tidak karuan, Warsit mengaku dirinya adalah pengawas. Anggota DPRD Blora itu pun merasa besar dan menyebut jabatannya sebagai wakil rakyat saat ini setingkat bupati. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Dia menyampaikan, sebetulnya sudah ada sekitar 14 anggota DPR Blora yang telah diperiksa. Namun, anak istri, Sekwan DPRD yang ikut, dan puluhan anggota DPRD lainnya tidak berhasil diperiksa karena sebagian besar pada malam itu menolak diperiksa di Terminal Padangan, Bojonegoro, dan minta pindah ke RSUD Cepu, Blora.

Saat hendak pindah lokasi pemeriksaan ke RSUD Cepu, rombongan anggota DPRD Blora ini justru tidak datang. Mereka pun akhirnya sebagian besar luput pemeriksaan Corona Covid-19 pada malam itu.

"Sebetulnya pihak kami itu sudah komunikasi dengan Ketua DPRD Blora, Pak Dasum. Dia sudah sepakat dan mau diperiksa sebelum masuk Kabupaten Blora," katanya.

Usai kejadian, lanjut Edi, Wakil DPRD Blora atas nama Siswanto langsung meneleponnya. Permohonan maaf dilontarkan oleh politikus Golkar ini, tetapi permintaan maaf ini belum dilontarkan dari anggota DPRD yang memaki dan menolak pemeriksaan Corona Covid-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya