Puluhan Mahasiwa Pulang dari Arab Dikarantina di Riau

Pemprov Riau mengkarantina 29 mahasiswa yang baru saja pulang dari luar negeri sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.

oleh Syukur diperbarui 11 Mei 2020, 00:56 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2020, 22:00 WIB
Sejumlah mahasiswa dari luar negeri yang dikarantina Pemprov Riau sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
Sejumlah mahasiswa dari luar negeri yang dikarantina Pemprov Riau sebagai antisipasi penyebaran Covid-19. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau mengkarantina 29 mahasiswa yang baru saja pulang dari luar negeri sebagai antisipasi Virus Corona atau Covid-19. Berlangsung hingga dua pekan, mereka berada di Gedung Balai Diklat Jalan Ronggowarsito Pekanbaru.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliana Nazir mengatakan, sebagian mahasiswa itu ada yang baru pulang dari Arab Saudi, Thailand dan Malaysia. Paling banyak dari Arab Saudi berjumlah 24 orang.

Mimi menjelaskan, karantina dimulai sejak Kamis, 7 Mei 2020. Setiap harinya, kesehatan mereka akan diperiksa dua kali dan diberi makanan bergizi serta berolahraga.

"Olahraga ringan seperti senam selama berada di karantina," kata Mimi.

Selama karantina, seluruh mahasiswa ini juga dilarang melakukan kontak langsung dengan keluarganya. Pihak keluarga juga tidak dibenarkan datang ke lokasi karantina.

Sebelumnya, para mahasiswa ini pulang melalui Bandara Soekarno-Hatta. Mereka sudah menjalani rapid test dan hasilnya negatif dari Virus Corona atau Covid-19.

"Tetap saja tidak boleh langsung, itu berdasarkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19," ucap Mimi.

Selama karantina, para mahasiswa ini tetap belajar. Mereka menggunakan kemajuan teknologi dan belajar secara online agar tidak ketinggalan pelajaran.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

Karantina Untuk Keselamatan

Video conference antara Gubernur Riau dengan sejumlah mahasiwa yang dikarantina sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
Video conference antara Gubernur Riau dengan sejumlah mahasiwa yang dikarantina sebagai antisipasi penyebaran Covid-19. (Liputan6.com/M Syukur)

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menyebut karantina ini bertujuan untuk keselamatan rakyat. Ini sudah disampaikan Syamsuar kepada para mahasiswa itu saat melakukan video conference (vidcon).

"Karantina ini tidak untuk mempersulit masyarakat, pemerintah ingin masyarakat sehat untuk itulah pentingnya karantina ini," ungkap Syamsuar.

Syamsuar menerangkan, saat ini sembilan dari 12 kabupaten dan kota di Riau sudah terinfeksi Virus Corona. Dengan demikian perlu dilakukan protokol kesehatan untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.

Syamsuar berharap semua mahasiswa yang dikarantina dalam keadaan sehat hingga pulang kerumahnya masing-masing. Syamsuar juga berharap pandemi segera berakhir

Terpisah, sseorang mahasiswa yang menjalani karantina mengharapkan Pemerintah Provinsi Riau menyediakan surat keterangan. Ini sebagai bukti kepada masyarakat bahwa mereka sehat.

Seorang mahasiswa, Rahmad, menyebut surat akan ditunjukkan ke daerah asal. Dengan demikian, dia tidak perlu lagi menjalani isolasi mandiri lagi selama 14 hari.

"Jadi kami tidak perlu dikarantina lagi di kampung," katanya.

Kepada mahasiswa, Syamsuar sudah meminta Dinas Kesehatan Riau memberikan surat keterangan. Hanya saja, surat ini tidak berlaku jika ada mahasiswa yang nantinya sakit jika sampai ke daerah.

"Jika ada yang dibutuhkan segera disampaikan, insya Allah akan kami penuhi kebutuhannya hingga selesai karantina selama 14 hari," kata Syamsuar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya