KPU Kaltim Prediksi Pelaksanaan Pilkada Serentak Bakal Berbeda

Meski sudah diundur, KPU Kaltim memprediksi penyelenggaraan Pilkada serentak akan berbeda dari tahun sebelumnya karena masih dalam suasana penyebaran Covid-19.

oleh Abdul Jalil diperbarui 09 Jun 2020, 04:37 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2020, 05:15 WIB
ilustrasi Pilkada serentak
ilustrasi Pilkada serentak

Liputan6.com, Samarinda - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Timur memprediksi pelaksanaan Pilkada serentak pada Bulan Desember 2020 mendatang bakal berbeda dari pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Meski diprediksi pandemi Covid-19 sudah menurun, namun antisipasi penyebarannya masih akan terjadi dan mempengaruhi pola pemilihan.

Ketua KPU Kaltim Rudiansyah menjelaskan, meskipun Bulan Desember status tanggap darurat maupun penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dicabut, permasalahan pandemi ini masih cukup panjang.

“Tata cara pemilu pun, kapan pun dilaksanakan, mau di tahun 2020 atau 2021, maka mau tidak mau harus ada juga terobosan norma yang mampu mengakomodir kebutuhan bagaimana kita berdamai dengan covid-19,” kata Rudiansyah dalam sebuah diskusi daring yang digelar Pemuda Muhammadiyah Kaltim, Rabu (20/5/2020).

Perjalanan Pilkada mendatang, tambahnya, tidak bisa dianggap sama kondisinya sebelum ada pandemi Covid-19 ini. Psikologi masyarakat diprediksi juga akan mengganggu tingkat partisipasi masyarakat.

“Mohon maaf, tingkat partisipasi di Pemilu 2019 itu cukup tinggi dan itu prestasi yang baik. Tapi di situ ada pilpres yang ekpektasinya sangat tinggi yang mampu menarik partisipasi masyarakat,” katanya.

Dia menjelakan dalam sejarah pelaksanaan Pilkada, kebanyakan tingkat partisipasinya rendah. Itu pun dalam kondisi normal tanpa adanya wabah penyakit.

“Jangan sampai Pilkada yang bertujuan untuk menegakkan kedaulatan untuk memilih pemimpin yang berkualitas itu bisa lepas,” harap Rudi.

Meski demikian, Rudi berterima kasih kepada sejumlah pihak yang telah memberikan masukan agar mengantisipasi hambatan dalam pelaksanaan Pilkada serentak nanti. Apapun hambatannya, katanya, penyelenggara Pemilu harus jauh lebih siap mengatasinya.

“Bulan Desember nanti itu musim hujan, itu juga tantangan kami lainnya. Tantangan geografis sangat tinggi, mendistribusikan logistik sampai ke TPS yang berada di pelosok,” papar Rudi.

Meski demikian, KPU Kaltim akan menyiapkan serangkaian skenario menghadapi hambatan pelaksanaan Pilkada serentak. Penyelenggara Pemulu telah memiliki sejumlah perencanaan soal distribusi logistik Pemilu, hingga persiapan lainnya.

“Tentunya kami harus membuat scenario, selalu ada perencanaan, kapan waktu tibanya logistik, apa hambatannya, apa yang harus dilakukan dan lain sebagainya,” kata Rudi.

Semua itu tergantung daya dukung pemerintah dalam menyalurkan logistik Pemilu ke pelosok di tengah trauma pandemi dan musim hujan. Secara geografis, berapa daerah di Kaltim memiliki akses yang sulit, apalagi di musim hujan.

“Bagi kami, itu memang hambatan, namun sesungguhnya itu tantangan,” pungkasnya.

Pilkada serentak di Kaltim nantinya akan dilaksanakan di 9 kabupaten dan kota yang ada di Kaltim. Hanya Kabupaten Penajam Paser Utara yang tidak menggelar Pilkada serentak kali ini.

Simak juga video pilihan berikut

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya