Liputan6.com, Aceh - Hingga 29 Ramadan, hilal di Serambi Makkah dipastikan masih belum terlihat, sehingga Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah diperkirakan jatuh pada Minggu (24/5/2020). Hari ini, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh telah melakukan pemantauan hilal penentuan masuknya 1 Syawal.
Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, dalam rilis resmi, mengatakan, pemastian bahwa hilal tidak kelihatan itu telah dilihat dari pelbagai metode dan konsep, sehingga puasa Ramadan ini disempurnakan 30 hari.
Advertisement
Baca Juga
Konsep yang dimaksud yakni, imkanurrukyat atau kemungkinan melihat hilal, dan konsep wujudul hilal atau hisab. Hilal terlihat masih di bawah ufuk pada 29 Ramadan saat dilihat dengan cara tersebut.
Ia menambahkan, ijtima atau posisi bulan dan matahari pada satu garis lurus 0 derajat baru terjadi pada Sabtu (23/05/2020), bertepatan dengan 30 Ramadan hingga pukul 00:39 WIB, sehingga 1 Syawal jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020.
Pemantauan hilal dilakukan di tujuh lokasi. Di antaranya, Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Aceh Besar, Bukit Poly Komplek Perta Aron, Lhokseumawe, Gunung Cring Cran, Aceh Jaya, Pantai Suak Geudeubang, Aceh Barat, Pantai Lhok Keutapang, Aceh Selatan, Pantai Teluk Dalam, Simeulu, dan Tugu "KM 0" Indonesia, Sabang.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, Saifuddin dalam rilis resmi, mengatakan, sesuai arahan kementerian, pemantauan hilal kali ini tidak terbuka untuk umum, hanya petugas yang boleh hadir ke lokasi rukyat.
"Masih seperti pemantauan hilal awal Ramadan, pelaksanaan rukyatul hilal penetapan Idul Fitri 1441 H juga dibatasi. Selain itu, kita juga tidak akan melakukan streaming karena hilal masih di bawah ufuk pada saat pemantauan," kata Saifuddin, dalam keterangan diterima Liputan6.com, Jumat malam.