Pembagian Hewan Kurban Wajib Patuhi Protokol Kesehatan

Menjelang Hari Raya Idul Adha, Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tarakan memperketat pemeriksaan hewan kurban yang masuk serta mengeluarkan protokol kesehatan saat pemotongan dan pembagian.

oleh Siti Hadiani diperbarui 22 Jul 2020, 03:25 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2020, 03:25 WIB
[Fimela] Idul Adha
Ilustrasi Idul Adha | unsplash.com

Liputan6.com, Tarakan - Hari Raya Idul Adha tahun ini tentu akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pandemi Covid-19 membuat panitia kurban diwajibkan mematuhi protokol kesehatan.

Di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pengawasan hewan kurban sudah mulai diperketat oleh Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan guna memastikan hewan dalam kondisi sehat dan aman untuk dikonsumsi.

"Masyarakat kan biasanya berkumpul untuk mendapatkan hewan qurban, kita antisipasi jangan sampai ada klaster baru. Jadi protokol kesehatan kita berlakukan, seperti wajib masker dan menggunakan sarung tangan," ujar Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tarakan Elang Buana, Selasa (22/7/2020).

Termasuk pada saat pembagian hewan kurban nantinya, akan diatur oleh panitia di setiap masjid. Masyarakat dicegah tidak berkumpul untuk mengambil jatah daging kurban.

Tidak hanya itu, panitia juga diwajibkan membagikan langsung ke masyarakat yang mendapatkan kupon.

"Begitu juga dengan penjualan ternak, baik pembeli dan penjual wajib mematuhi protokol kesehatan. Bahkan pada saat dilakukan pemotongan, juga akan dilakukan pengawasan," ungkapnya.

Hewan kurban yang didatangkan kebanyakan dari daerah Gorontalo, Pare-pare, dan daerah lainnya yang ada di Pulau Sulawesi.

"Sulawesi Selatan itu masuk zona merah, jadi pengawasan memang kita perketat termasuk orang yang mendatangkan, anak buah kapalnya juga akan kita lakukan pemeriksaan. Antisipasi penyebaran Covid-19," kata Elang.

Sementara itu, untuk di tahun ini belum dapat dipastikan apakah ada penambahan jumlah hewan kurban. Namun, di tahun sebelumnya terdapat kenaikan jumlah hewan kurban sekitar 7 persen setiap tahun.

"Karena adanya pandemi ini, jadi sulit diperkirakan untuk jumlah hewan yang diqurbankan naik, turun, atau tetap seperti tahun sebelumnya. Tapi kalau untuk jumlah kebutuhan hewan qurban ini tersedia, kita juga sudah bekerja sama dengan penyedia hewan qurban untuk mendatangkan dari luar Provinsi ke Tarakan" ungkapnya

Untuk diketahui, tahun lalu jumlah sapi untuk kurban yang dipotong diatas seribu ekor, ditambah kambing sekitar 350 ekor dan kerbau.

Simak juga video pilihan berikut

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya