Liputan6.com, Denpasar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kolaborasi dengan delapan pemerintah provinsi (pemprov) di Indonesia termasuk Bali. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dalam rangka tugas percepatan penangan pandemi Covid-19, sekaligus memulihkan pandangan dunia internasional terhadap Indonesia.
Mengawali kunjungannya selama tiga hari di Bali, rombongan tim Kemenkes pada Jumat (18/9/2020) bertemu Gubernur Wayan Koster di Ruang Rapat Balai Gajah, Jayasabha, Denpasar. Pada kesempatan itu, Gubernur Koster menjelaskan sejumlah aksi nyata yang telah dilaksanakan Pemprov Bali bersama Kapolda Bali dan Pangdam Udayana dalam rangka percepatan penangan pandemi Covid-19 di Pulau Dewata. Alhasil, belakangan telah menunjukkan hasil signifikan guna menurunkan angka kasus Covid-19 di Bali.
"Di lapangan sudah menurun sejumlah aktivitas masyarakat, kegiatan adat, termasuk juga tajen. Ditambah adanya Surat Edaran (SE) Bersama FKUB dan PHDI yang sepakat membatasi aktivitas masyarakat serta penerapan protokol kesehatan (Prokes)," ujarnya.
Advertisement
Baca Juga
Di hadapan tim khusus diturunkan ke sejumlah provinsi untuk memantau dan mempercepat penanganan Covid-19 itu, Gubernur Koster mengatakan secara langsung terus melakukan koordinasi dengan Kapolda Bali, Pangdam Udayana serta bupati/wali kota se-Bali sebagai respon meningkatnya kasus infeksi dan kematian akibat Covid-19.
"Kita lakukan koordinasi secara intensif, langkah pencegahan dan penanganan. Ternyata ada kemajuan. Setelah 14 September sudah ada penurunan jumlah kasus baru per hari. Namun menurut saya ini belum cukup, masih harus dikontrol lagi agar kasus baru bisa benar-benar bisa ditekan ke angka minimal, seperti dulu," ujar dia.
Sejumlah aksi yang dilaksanakan dengan jajaran Polda dan Pangdam antara lain membatasi kegiatan masyarakat seperti perkantoran, pasar hingga tempat wisata. "Saya berterimakasih Bali dapat perhatian besar pemerintah pusat. Bantuan pada pencegahan hingga pelayanan kesehatan kami sangat harapkan. Sebagai destinasi wisata dunia Bali diharap bisa jadi wajah penanganan Covid-19 di indonesia," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.
Sementara itu dr Daniel Tjen , Staf Khusus Kementerian Kesehatan menjelaskan, kunjungan tim Kemenkes ini sesuai arahan Presiden Jokowi melalui Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. "Ada delapan provinsi yang diprioritaskan (untuk penanganan Covid-19). Intinya, bersama dengan gubernur dan jajaran berkolaborasi agar target yang diberikan presiden (percepatan penanganan Covid-19 dalam 14 hari) bisa dicapai," tutur dia.
Menurutnya, keberhasilan penanganan Covid-19 di Bali akan sangat berperan terhadap pandangan dunia terhadap Indonesia. "Bali sebenarnya sudah bagus. Sekarang kita berupaya meningkatkan kepatuhan dalam protokol kesehatan sesuai kearifan lokal untuk memutus mata rantai penularan. Tidak perlu tunggu vaksin, mulai dari diri kita. Taat protokol kesehatan adalah cara paling efektif, masif dan murah untuk tekan kasus baru," kata Dr Tjen.
Khusus pada penurunan angka kematian, dikatakan dr Tjen, harus diintervensi dengan membuat definisi operasional dengan benar, apakah meninggal akibat Covid-19 atau disebabkan penyakit penyerta lain sesuai dengan panduan WHO.
Dr Tjen juga menyoroti perlintasan darat dan laut masuk ke Bali yang agak rawan. "Perbatasan darat dan laut harus dijaga ketat. Target diberikan 14 hari. Kita harus berusaha percepat dan perbesar angka kesembuhan Covid-19. Ini perlu langkah konsisten dan intensif. Lalu yang tidak kalah penting tenaga kesehatan harus betul- betul dilindungi," ucapnya.