Liputan6.com, Sangihe - Bupati Sangihe Jabes Ezar Gaghana, Rabu (30/9/2020), meresmikan Monumen Ade Irma Suryani Nasution, Putri Jenderal AH Nasution yang berdiri di kota Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Pembangunan monumen itu diprakarsai oleh Alfian WP Walukow bersama keluarga Alpiah Makasebape, pengasuh Ade Irma Suryani Nasution.
Bupati Jabes Gaghana mengatakan, Monumen Ade Irma Suryani Nasution di halaman rumah Alpiah Makasebape, Kelurahan Dumuhung Tahuna Timur, memberitahukan bahwa di Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini masih ada saksi sejarah yang melakukan pendampingan kepada keluarga Jenderal AH Nasution saat pemberontakan PKI pada 1965.
Advertisement
Pemerintah dan masyarakat Kepulauan Sangihe, kata Bupati, merasa bangga karena memiliki Ibu Alpiah Makasebape yang telah mengasuh Ade Irma Suryani serta mendampingi keluarga Jenderal AH Nasution.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, Dandim 1301/Sangihe Letkol Inf. Rachmat Christanto mengatakan, pendirian monumen ini merupakan wujud penghargaan setinggi-tingginya dan rasa terima kasih atas jasa Alpiah Makasebape yang telah mengasuh almarhumah Ade Irma Suryani Nasution sekaligus menjadi saksi hidup kekejaman peristiwa G 30 S pada waktu silam.
"Monumen ini untuk mengingatkan kita semua, khususnya generasi muda dan masyarakat Sangihe, bahwa saksi hidup peristiwa G-30-S/PKI merupakan putri terbaik dari Kabupaten Kepulauan Sangihe yang saat ini masih ada," kata Chtistanto dikutip Antara.
Alpiah Makasebape merupakan pengasuh Ade Irma Suryani Nasution yang menyaksikan langsung kejadian 30 September 1965 di rumah keluarga Jenderal AH Nasution.
"Saya masih menyimpan beberapa dokumen serta barang pribadi milik Ade Irma Suryani Nasution sebagai kenang-kenangan saya," kata Alpiah Makasebape.
Barang yang masih disimpan oleh Alpiah Makasebape yang saat ini berusia 83 tahun ini, di antaranya foto keluarga Jenderal Nasution serta foto dirinya saat menggendong Ade Irma Suryani Nasution yang saat itu baru berusia 3 bulan.
Di samping itu, pakaian serta barang milik Ade Irma Nasution juga handuk dan sandal Jenderal Nasution saat dirawat di rumah sakit. "Barang milik keluarga Jenderal AH Nasution ini menjadi kenang-kenangan bagi saya yang sudah mengabdi di keluarga Nasution-Gondokusumo sejak 1960 sampai dengan 1967," ungkapnya.
Menurut dia, keluarga Nasution-Gondokusumo sangat baik dalam memperlakukan dirinya sebagai perawat.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada keluarga Nasution-Gondokusumo yang memperlakukan saya dengan baik selama kurang lebih 6 tahun," katanya.
Â