Liputan6.com, Makassar - Polisi akhirnya berhasil menangkap pria misterius yang meneror belasan mahasiswi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dengan panggilan video atau video call cabul. Pria tersebut diamankan oleh Subdit V, Unit 3 Tindak Pidana Siber, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel pada Selasa (6/10/2020) malam.Â
"Sudah diamankan dan telah dilakukan penahanan," kata Kasubdit V Tindak Pidana Siber, Ditreskrimsus Polda Sulsel, AKBP Jamaludin, Rabu (7/10/2020).
Advertisement
Baca Juga
Pria misterius tersebut berinisial KMA. Informasi yang berhasil dihimpun Liputan6.com pria berkulit sawo matang itu diamankan di tempat persembunyiannya di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.Â
"Sudah naik sidik. Nanti lebih rinci sama Kabid Humas aja," ucap Jamaluddin singkat.Â
Terpisah, Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Sulawesi Selatan, Nur Hikmah Kasmar, sebagai pendamping hukum belasan mahasiswi yang menjadi korban ulah cabul KMA mengaku telah mendapat informasi rinci terkait penangkapan KMA.Â
"Iya betul, kata penyidiknya sudah ada pelakunya cuman memang belum dipanggil. Kemarin juga korban diarahkan penyidik untuk buat laporan baru, jangan sampai bukan hanya satu orang pelakunya. Karena dihubungi nomor berbeda," ucap Hikmah.
Dia menjelaskan bahwa dalam kasus tindak pidana asusila ini ada lima mahasiswi yang meminta pendampingan kepada LBH APIK. Mereka adalah Fh, El, Ui, Fr dan Nd.Â
"Yang jadi laporan resmi ke polisi itu dua, Fh dan El. Sementara sisanya adalah saksi korban. Memang ada belasan orang, ada 13 informasinya. Cuman yang mengadu ke kami (LBH APIK) hanya lima orang dan itu sudah kami buatkan surat kuasa," jelasnya.
Simak juga video pilihan berikut:
Mahasiswi Melapor ke Polisi
Sebelumnya, sejumlah mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar resmi melaporkan pria misterius yang meneror mereka dengan panggilan video cabul atau video cal sex. Didampingi LBH Apik Sulawesi Selatan, mahasiswi-mahasiswi itu melaporkan apa yang mereka alami ke Subdit Cyber Crime Polda Sulsel pada Sabtu (26/9/2020).
Staf LBH Apik, Nurhikmah Kasmar, menyebutkan bahwa laporan itu diwakili oleh mahasiswi berinisial F (19). F menjadi satu-satunya mahasiswi yang masih menyimpan bukti kelakuan bejat pria misterius yang meneror mahasiswi UIN Alauddin Makassar dengan panggilan video mesum beberapa waktu lalu.
"Iya memang tadi sempat tersendat di SPKT karena saksi-saksi (korban) yang hadir ini tidak ada bukti tertulisnya seperti bukti screenshot video call, dia tidak punya. Makanya tadi petugasnya sarankan karena ada satu orang (yakni F) yang punya bukti screenshot bahwa memang benar ada video yang dikirimkan yang tidak senonoh," kata Nurhikmah yang ditemui wartawan setelah melapor, Sabtu (26/9/2020).
Meski hanya satu mahasiswi yang membuat laporan, Nurhikmah menyebutkan bahwa itu sudah cukup agar pria misterius yang meneror mereka bisa segera ditangkap. Mahasiswi lainnya, kata dia, nantinya bisa menjadi saksi untuk memperkuat laporan F.
"Makanya petugasnya itu dia menyarankan cukup (F) bawa ke sini, jadi nanti korban yang beberapa orang itu bisa juga nanti dijadikan saksi dalam pelaporannya," jelasnya.
Meski kekurangan bukti saat membuat laporan polisi, Nurhikmah berharap laporannya bisa segera diproses. Sembari menunggu, LBH Apik memastikan bahwa pihaknya akan terus mendampingi seluruh mahasiswi yang menjadi korban sembari mengumpulkan bukti lain.
"Jadi nanti kita tunggu saja hasil pengaduannya bagaimana. Kalau sudah ditingkatkan ke penyelidikan nanti kita kumpulkan lagi bukti-bukti baru," dia memungkasi.
Â
Advertisement
Awal mula kejadian
Sejumlah mahasiswi di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar diresahkan oleh teror panggilan video atau video call cabul dari seorang pria misterius. Sedikitnya ada delapan mahasiswi yang mengaku mendapat panggilan video cabul dari pria misterius itu.
EL, salaah sorang mahasiswi yang menjadi korban mengaku pertama kali mendapat panggilan tersebut pada Jumat (18/9/2020) lalu. Mulanya ia enggan menerima telepon dari nomor yang tak ia kenali.
Namun pada panggilan ketiga EL akhirnya memutuskan untuk menerima panggilan video cabul tersebut. Ia mengira ada hal penting sehingga orang meneleponnya berulang kali.
"Langsung saya matikan, karena pas saya angkat dia arahkan kamera HP-nya ke kemaluannya," kata EL, Selasa (22/9/2020).
Merasa kesal dengan ulah cabul pria misterius itu, EL kemudian mengirimkan pesan yang berisi makian. Bukannya jera, pria misterius itu malah kembali berusaha melakukan panggilan video kepada EL.
"Saya tolak panggilannya. Lalu dia balas chat-ku terus dia bertanya kamu sika gak?," terangnya.
EL kemudian bercerita kepada teman-temannya yang berada di grup WhatsApp kelasnya. Ternyata beberapa temannya juga mengaku mengalami hal serupa.
"Saya ingatkan mereka supaya tidak angkat teleponnya," ucap mahasiswi angkatan 2018 itu.
EL menjelaskan bahwa tiga teman sekelasnya juga mendapat perlakuan persis seperti yang dialaminya. Bahkan salah seorang diantaranya telah dikirimi video cabul yang menunjukkan alat kelamin pria misterius tersebut.
"Dikirimi video pamer alat kelaminnya," terangnya
El kemudian berinisiatif melaporkan apa yang dia dan teman-teman kelasnya alami itu kepada para seniornya di kampus. Alih-alih mendapat pertolongan, ternyata sejumlah senior EL juga mendapat panggilan video cabul dari pria misterius itu.
"Ternyata ada seniorku juga kena dihari yang sama. Total delapan korban. Satu jurusan semua," ungkapnya.
EL menyebutkan dalam beebrapa panggilan yang dilakukan pria misterius itu ia menggunakan nomor telepon yang berbeda. Kepada salah seorang teman EL, pria misterius itu mengaku bernama Randi, kepada mahasiswi lainnya ia mengaku bernama Wisnu.
'Tapi sepertinya semua itu dilakukan oleh orang yang sama," ucap EL.
EL pun berencana melaporkan ulah cabl pria misterius itu ke pihak kepolisian. Ia berharap pelakunta dapat segera diketahui dan diberi sanksi seberat-beratnya.
"Saya tunggu teman-teman kembali ke Makassar lalu sama-sama pergi melapor," dia memungkasi.