Tips dari Manado, Cegah Stroke dengan 'Menari'

Salah satu langkah awal untuk mencegah terjadinya stroke adalah dengan melakukan deteksi dini.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 13 Okt 2020, 11:49 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2020, 07:30 WIB
Ilustrasi Stroke 1 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi stroke

Liputan6.com, Jakarta - Stroke menempati urutan pertama penyakit penyebab kematian di Indonesia dan urutan kedua penyebab kematian di seluruh dunia, setelah penyakit jantung koroner. Sementara berdasarkan riset kesehatan dasar (RISKESDAS) tahun 2018, Sulawesi Utara menempati urutan ketiga dalam hal prevalensi penyakit stroke.

Melalui program edukasi kesehatan masyarakat yang berkelanjutan di masa pandemi Covid-19, Siloam Hospitals Manado menggelar webinar bertajuk Cegah Stroke dengan Menari (Meraba Denyut Nadi Sendiri), Jumat (9/10/2020). Salah satu langkah awal untuk mencegah terjadinya stroke adalah dengan melakukan deteksi dini

Pada kesempatan itu, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Siloam Hospitals Manado, dr Vekky Sariowan, menjelaskan ada dua macam tipe stroke ditinjau dari segi etiologi; yang pertama stroke yang disebabkan oleh sumbatan aliran darah atau yang dikenal dengan stroke iskemik.

Kedua, yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak atau stroke hemoragik. Tercatat 2/3 dari total populasi pasien stroke terdiri dari stroke iskemik, di mana salah satu penyebabnya adalah cardioembolic.

dia melanjutkan, fibrilasi atrium adalah suatu keadaan di mana serambi (atrium) jantung tidak berkontraksi secara normal atau hanya terjadi fibrilasi, menyebabkan jantung berdenyut secara ireguler. Keadaan ini menyebabkan aliran darah di serambi jantung menjadi stasis dan mudah terbentuk bekuan darah.

"Bekuan darah pada ruang jantung tersebut yang apabila terlepas dapat menyebabkan sumbatan aliran darah otak (cardioembolic)," jelas dr Vekky Sariowan. Jumat, (09/10/2020) di kota Manado.

 

Saksikan Video Pilihan Ini

Pencegahan dan Pengobatan Stroke

Pedoman terbaru yang diterbitkan oleh perhimpunan dokter spesialis kardiovaskular Eropa tahun 2020, bahwa salah satu metode deteksi penyakit Fibrilasi Atrium adalah meraba nadi sendiri, terutama pada individu berusia >65 tahun. Hal ini dilatarbelakangi karena lebih dari 30% penderita fibrilasi atrium gejala awalnya yakni stoke.

Pada kesempatan selanjutnya dokter kelahiran Tomohon ini mengingatkan beberapa tindakan medis lanjutan untuk deteksi stroke yaitu dengan melakukan penapisan atau pemeriksaan berkala pada setiap individu sehat yang berusia >65 tahun seperti pemeriksaan tekanan darah, rekam jantung dan laboratorium.

Pengobatan Stroke

Pengobatan khusus yang diberikan pada pengidap stroke tergantung etiologinya. Siloam Hospital Manado diperlengkapi dengan tenaga dokter spesialis neurologi dengan berbagai tingkat kompetensinya dan dokter spesialis Bedah Saraf Konsultan yang siap melakukan penanganan masalah stroke

Adapun dalam mengahadapi Pandemi Covid-19, Siloam Hospitals Manado sangat ketat menerapkan protokol kesehatan guna melindungi pasien yang datang berkunjung dan melakukan pengobatan. Dengan menerapkan prinsip 'clean and clear hospitals' kebersihan dan kesehatan pada lingkup rumah sakit senantiasa dikedepankan setiap waktunya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya