Reaksi Keras Kasus Penghinaan Nabi, Foto Presiden Prancis Jadi Keset Kaki

Pidato Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang dinilai menghina Nabi Muhammad, hingga kini terus menuai protes hampir di semua daerah mayoritas Muslim di Indonesia.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 06 Nov 2020, 08:19 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2020, 05:00 WIB
Poster Presiden Prancis itu dijadikan keset kaki di salah satu toko di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Poster Presiden Prancis itu dijadikan keset kaki di salah satu toko di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Pidato Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina Nabi Muhammad, hingga kini terus menuai protes hampir di semua daerah mayoritas Muslim di Indonesia. Salah satunya, di Provinsi Gorontalo.

Akibat pidato tersebut, foto orang nomor satu di Prancis itu dijadikan keset kaki di salah satu toko di Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Presiden Prancis yang dinilai telah menghina Nabi Muhammad.

 

Pantauan Liputan6.com, tampak foto Presiden Prancis Emmanuel Macron berjejer di depan toko yang menjual alat tulis serta jasa fotokopi. Aksi itu pun mencuri perhatian pembeli.

Pemilik toko mengaku, sengaja memasang poster Macron sebagai bentuk protes dan kecaman karena dianggap telah menghina Nabi. Bahkan, poster-poster Macron sendiri sudah terpasang sejak lima hari lalu. Selain itu, pemilik toko memastikan akan terus memasang poster tersebut sampai Macron menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui media massa.

"Hanya ini yang bisa saya lakukan, saya mengajak semua umat Muslim di Gorontalo mengecam pidato Emmanuel Macron," kata pemilik toko tersebut.

Dia mengaku, hal itu dilakukan sebagai bentuk cintanya pada Nabi Muhammad SAW. Meski begitu, si pemilik toko berharap umat Muslim tidak menyerang agama lain sebagai bentuk protes. Sebab, apa yang disampaikan Presiden Prancis tidak mewakili agama apa pun.

"Mari kita ambil peran, tapi tetap menjaga kerukunan di Gorontalo, utamanya terus meneladani Nabi, jangan balas hinaan dengan hinaan," katanya.

Selain itu, kata dia, warga Gorontalo diminta untuk tetap tenang, tidak melakukan razia ataupun memboikot produk dari Prancis yang ada di Gorontalo.

"Mari kecam, tapi tetap jaga stabilitas keamanan di Gorontalo. memboikot produk Prancis malah merugikan pemilik toko," ujarnya.

"Semoga yang menghina Nabi bisa dapat hidayah, agar mau meminta maaf ke umat Muslim," dia menandaskan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya