Angin Kencang Memorakporandakan Banyumas, Pohon-Pohon Bertumbangan

Angin kencang juga merobohkan baliho berukuran besar di depan SPBU Karangnanas, Jalan Sultan Agung, Sokaraja, Banyumas

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2020, 16:00 WIB
Puting beliung merusak puluhan rumah di Desa Gandatapa, Sumbang, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Tagana Banyumas/Muhamad Ridlo)
Puting beliung merusak puluhan rumah di Desa Gandatapa, Sumbang, Banyumas. (Foto: Liputan6.com/Tagana Banyumas/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Banyumas - Angin kencang disertai hujan lebat dilaporkan menerjang sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sehingga sejumlah pohon tumbang, kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Endro Purwanto.

"Berdasarkan laporan dari lapangan, lokasi kejadian angin kencang Jumat ini di antaranya Jalan Dr Soeparno, Purwokerto. Di sana ada pohon tumbang di dua titik dan salah satunya menimpa sebuah mobil yang sedang parkir di depan sebuah toko," kata Endro di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat sore, dikutip Antara.

Kendati demikian, dia mengatakan bencana angin kencang tersebut tidak mengakibatkan terjadinya korban jiwa karena mobil yang tertimpa pohon tumbang itu dalam keadaan kosong.

Menurut dia, pohon tumbang juga terjadi di sekitar Perumahan Limas Agung, Purwokerto. Selain itu, angin kencang juga merobohkan baliho berukuran besar di depan SPBU Karangnanas, Jalan Sultan Agung, Sokaraja.

Sementara di Desa Karangturi, Kecamatan Sumbang, hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi pada Jumat (6/11), sekitar pukul 14.45-15.15 WIB, menyebabkan sebuah rumah warga mengalamai kerusakan akibat tertimpa pohon tumbang.

"Itu data sementara dari lokasi kejadian yang telah kami tangani," kata Endro.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau warga Kabupaten Banyumas untuk selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang maupun puting beliung yang berpotensi terjadi pada musim hujan.

"Pemerintah Kabupaten Banyumas telah mengeluarkan surat edaran yang berisi imbauan tersebut," katanya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Cuaca Ekstrem di Purbalingga

Top 3: Ini Penampakan Belalai Air di Langit Probolinggo
Belalai air, fenomena angin puting beliung yang membentuk pusaran air hingga menjulang dan terhubung ke awan.

Diberitakan Antara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah mengimbau warga untuk mewaspadai angin kencang menyusul peningkatan curah hujan di wilayah setempat.

"Warga agar selalu waspada karena pada saat ini sudah ada beberapa kejadian angin kencang di wilayah Purbalingga," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Purbalingga Umar Fauzi di Purbalingga, Jumat.

Dia menyebutkan angin kencang ,di antaranya terjadi di Desa Toyareka, Jetis, Muntang, Sumilir, dan Pegandekan.

"Kami baru saja melakukan pendataan dan diketahui bahwa angin kencang yang terjadi di beberapa titik pada Kamis (5/11) tersebut telah menyebabkan pohon tumbang dan menimpa kabel jaringan listrik serta telah mengakibatkan sejumlah atap rumah warga rusak," katanya.

Pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanganan terkait dengan kejadian tersebut dan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah ini.

"Sosialisasi terkait dengan peningkatan curah hujan dan potensi bencana juga akan terus kami sampaikan agar masyarakat tidak panik namun perlu terus meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat terjadi hujan lebat dengan durasi yang lama," katanya.

 

Peringatan BMKG

Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) juga kembali mengingatkan pentingnya meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan

Kepala BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengajak masyarakat untuk tidak panik namun perlu tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama.

"Waspada bila terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama yaitu di atas 30 menit karena dikhawatirkan dapat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, angin kencang," katanya.

Berdasarkan prakiraan BMKG, peningkatan intensitas curah hujan di sebagian wilayah di Jawa Tengah berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan.

"Karena itu, jika memungkinkan maka warga dapat melakukan sejumlah upaya antisipasi, misalkan segera memangkas cabang-cabang pohon yang rawan patah atau tumbang, selain itu perlu membersihkan selokan dari sampah-sampah yang menghambat saluran drainase agar tidak terjadi genangan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya