Liputan6.com, Gorontalo - Banyaknya warga Kota Gorontalo yang menolak divaksin Covid-19, membuat Wali Kota Gorontalo, Marten Taha siap menjadi orang pertama yang menerima vaksi Covid-19 di kota itu. Hal tersebut dilakukan demi meyakinkan masyarakat Kota Gorontalo bahwa vaksin Covid-19 aman.
Hal tersebut disampaikan Marten saat menjawab pertanyaan masyarakat pada sosialisasi vaksinasi Covid–19. Apabila secara medis dirinya memenuhi syarat untuk divaksin, ia siap menjadi percontohan vaksinasi massal di wilayahnya.
Advertisement
Baca Juga
"Vaksin yang telah didistribusikan ke sejumlah daerah, termasuk Gorontalo. dan yang pasti tidak langsung divaksin. Setiap orang akan dilakukan seleksi dan pemeriksaan lebih dulu, jadi tidak usah takut," kata Marten.
"Saya siap untuk divaksin jika memenuhi syarat," ujarnya.
Lebih lanjut, Marten menjelaskan, bahwa vaksin yang telah didistribusikan ke daerah termasuk Gorontalo dijamin aman digunakan karena telah melalui proses uji klinis secara berjenjang.
"Saya minta warga tidak perlu takut secara berlebihan, apalagi termakan hoaks. Vaksin ini hampir sama dengan vaksin lainnya. Ketika disuntikkan ke tubuh tidak begitu terasa, dan waktunya hanya sekejap," ungkapnya.
Bersamaan dengan itu, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menerima vaksin sebanyak 9.760 dosis dari pemerintah pusat. Vaksin yang bermerek sinovac buatan China itu akan dibagikan ke Kabupaten dan Kota dalam waktu dekat ini.
Sementara itu, Plt Kadis Kesehatan Kota Gorontalo, Mohammad Kasim, mengungkapkan jika tahap awal vaksinasi ditujukan bagi para tenaga medis.
"Apabila vaksin ini berhasil akan dilanjutkan pada tahapan berikutnya yaitu vaksinasi masal bagi masyarakat. Saya rasa dalam fase ini masyarakat tidak perlu khawatir, karena ada masa dan waktunya," ujar Kasim.
Selain itu waktu pendistribusian kepada masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Gorontalo belum menjelaskan kapan kepastian pelaksanaan vaksinasi di Kota Gorontalo.
Sementara warga Kota Gorontalo mengaku bahwa yang ditakutkan, vaksin ini akan berpengaruh pada kesehatan mereka. Menurut mereka, meski Wali Kota siap untuk divaksin, tapi mereka tetap akan menunggu vaksin tersebut dinyatakan aman.
"Pak Wali Kota kan orang berduit, jadi ketika terjadi apa-apa bisa langsung ditangani, toh kalau kami masyarakat biasa ketika ada yang terjadi setelah di vaksin, siapa yang bertanggung jawab?" tandas salah satu warga Kota Gorontalo.Â