Pagi Bersemangat dengan Minuman Berenergi dari Rendaman Kurma

Minuman berenergi dari bahan alami sangat dicari masyarakat yang membutuhkan tenaga pada saat pandemi Covid-19. Mahasiswa UNY meneliti bahwa minuman berenergi berbahan alami, seperti rendaman buah kurma mampu meningkatkan stamina.

oleh Yanuar H diperbarui 18 Feb 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2021, 06:00 WIB
Kurma
Ilustrasi Kurma Credit: unsplash.com/Mona

Liputan6.com, Yogyakarta - Mahasiswa Fakultas MIPA UNY berhasil membuat minuman berenergi yang aman dari bahan alami, yakni minuman hasil rendaman buah kurma (Phoenix dactylifera l). Mahasiswa yang meneliti minuman berenergi dari kurma ini adalah Fina Indriyani prodi Pendidikan IPA, Ranum Wanudya Prodi Kimia, dan Hendrianis Syafira Prodi Biologi.

Ketiga mahasiswa tersebut meneliti potensi buah kurma terutama infusa kurma sebagai suplemen peningkat stamina pada tubuh. Buah kurma memiliki banyak kandungan seperti zat besi yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam tubuh. 

"Selain itu kurma mengandung protein, serat, glukosa, vitamin, biotin, niasin, dan asam folat,"  kata Fina Indriyani, Rabu, 17 Februari 2021.

Menurutnya, di dalam buah kurma, terdapat banyak kandungan kimia, salah satunya adalah senyawa fenolik dan flavonoid. Buah ini juga kaya akan zat gula, vitamin, mineral, dan serat.

"Dalam beberapa varietasnya, kandungan zat gulanya dapat mencapai 88% dan12% sisanya terdiri dari kandungan kimia lainnya seperti vitamin, mineral, serat," katanya.

Ranum Wanudya menambahkan, kandungan nutrisi yang dimiliki buah kurma cukup banyak dibanding dengan makanan sumber energi lainnya. Buah kurma kaya akan asam amino, asam lemak, berbagai mineral, vitamin, dan serat makanan.

"Buah kurma juga mengandung senyawa fenolik sehingga memiliki sifat antibakteri, antioksidan, dan antijamur," katanya.

Hendrianis Syafira menjelaskan, peningkatan stamina dapat terjadi dengan adanya aktivitas efek tonik yang ditimbulkan dari infusa buah kurma. Efek tonik dapat terjadi dengan adanya efek stimulan dari sistem saraf pusat yang ditimbulkan dari golongan psikostimulansia.

"Senyawa kimia yang dapat menjadi psikostimulansia atau menstimulasi sistem saraf adalah alkaloid dan flavonoid," katanya.

Para mahasiswa itu memakai metode infusa dalam penelitiannya, yaitu merendam buah kurma dalam air. Metode ini dipilih karena mempunyai kelebihan seperti mudah dalam pembuatan dan penggunaannya. Pelarutnya yaitu air juga tergolong murah dan merupakan pelarut umum yang memiliki polaritas paling besar.

Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan bahwa infusa buah kurma mengandung senyawa flavonoid yang membuat buah kurma memiliki potensi menjadi obat peningkat stamina pengganti kafein dan minuman berenergi lainnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya