Liputan6.com, Mamuju - Kepala Badan Nasional Penanggulanagan Bencana (BNPB) Doni Monardo melakukan kunjungan kerja di Mamuju, Sulawesi Barat. Kunjungan kali ini, Ia melakukan evaluasi penanganan pasca bencana serta meninjau persiapan pembangunan rumah sakit (RS) Covid-19 di provinsi ke-33 itu.
Doni mengatakan, pembangunan RS Covid-19 harus dilakukan secepat mungkin dengan melihat perkembangan kasus beberapa bulan terakhir. Pada akhir Januari 2021, terjadi puncak pertambahan kasus terkonfirmasi dan kematian akibat Covid-19 di Sulawesi Barat.
"Peningkatan itu terjadi setelah bencana gempa bumi 6,2 magnitudo mengguncang Majene dan Mamuju pada 15 Januari 2021 lalu," kata Doni kepada wartawan, Rabu (31/03/2021).
Advertisement
Baca Juga
Namun, menurut Doni, angka itu berhasil diredam setelah Pemprov Sulawesi Barat dibantu TNI-Polri serta seluruh komponen masyarakat melakukan penanganan. Dua bulan usai masa puncak itu, angka positif, kesembuhan, dan kematian akibat Covid-19 terjadi penurunan yang luar biasa.
"Jadi, pembangunan RS Covid-19 Sulbar akan dilakukan secepat mungkin, tim PUPR sementara melakukan evaluasi karena yang dipilih adalah bangunan RS Regional yang lama," ungkap Doni.
Doni mengungkapkan, untuk anggaran, pembangunan RS Covid-19 Sulawesi Barat ini akan diambil dari dana siap pakai milik BNPB. Untuk besaran anggaran itu, dia belum bisa memastikan jumlahnya karena akan terlebih dahulu memeriksa gedung.
"Kalau estimasi anggaran belum dipastikan, nanti pihak PUPR akan mengajukan setelah melakukan pemeriksaan gedung," ungkap Doni.
Adapun, data sementara Pemprov Sulawesi Barat pada Selasa 30 Maret 2021, kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 5.364 kasus. Kasus sembuh sebanyak 5119, 15 kasus menjalani perawatan, 118 kasus isolasi mendiri, dan 113 kasus meninggal dunia.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.