3 Simpul ala Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Cegah Warga Mudik Lebaran

Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo menyebut, ada strategi ampuh dalam menjalankan larangan mudik. Hal ini membutuhkan dukungan banyak orang.

oleh Panji Prayitno diperbarui 29 Apr 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2021, 15:00 WIB
Doni Monardo
Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo, saat mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 Wilayah Jawa Barat, dan pengendalian transportasi pada masa Idul Fitri, di Pendopo Bupati Cirebon, Kamis (29/4/2021). (Liputan6.com/ Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Upaya pemerintah menyosialisasikan larangan mudik Lebaran 2021 terus dilakukan. Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo menyebut, ada strategi ampuh dalam menjalankan larangan mudik.

Doni mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya di Jawa Barat, untuk menjalankan tiga strategi simpul. Yang pertama, membangun narasi tunggal mulai dari pemerintah pusat sampai desa dan kelurahan.

"Mohon disampaikan literasi covid harus ada dalam setiap insan di Indonesia agar terbebas minimal bisa kendalikan Covid-19," kata Doni saat mengikuti Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 Wilayah Jawa Barat, dan pengendalian transportasi pada masa Idul Fitri, di Pendopo Bupati Cirebon, Kamis (29/4/2021).

Strategi kedua, sebut Doni, gencar memberi imbauan orang tua di kampung halaman yang jadi tujuan mudik. Imbauan orang tua di kampung halaman kepada keluarganya yang di rantau agar tidak mudik dulu.

Dia menyebutkan dalam melaksanakan poin ke dua ini butuh peran serta tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga budayawan. Peran mereka, kata Doni, harus melakukan pendekatan emosional.

"Yang ketiga, pendekatan kepada masyarakat yang nekat mudik ke kampung halaman. Dokumen swab negatif tak jamin selamanya negatif bahkan orang yang sudah di vaksin saja masih bisa positif," kata Doni.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

18,9 Juta Pemudik

Dia menyebutkan, saat ini tercatat 7 persen warga atau 18,9 juta jiwa nekat mudik ke kampung halaman meski telah dilarang. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat harus kompak mencegah terjadinya mudik.

Dia mengakui, aktivitas mudik tetap ada dan dilakukan sejumlah warga. Pemerintah terus berupaya agar mengurangi aktivitas mudik.

"Tugas kita adalah mengurangi aktivitas mudik. Kasih tahu masyarakat covid-19 berlalu dan masih ada. Covid-19 belum ada yang menjamin kapan berakhir. Epikasi vaksin 65 persen," kata Doni.

Doni mengatakan, meskipun banyak warga yang terpantau melakukan perjalanan mudik, namun jumlahnya dipastikan berkurang. Setiap momen libur biasanya diikuti kasus positif Covid-19 harian.

Baginya keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Dia juga meminta provider di daerah bisa meningkatkan kapasitas layanan internet, agar silaturahmi virtual berjalan lancar.

"Dirikan bantuan posko untuk memfasilitasi kelancaran internet. Yakin kerja sama dan kerja keras akan hasilkan lebih baik," ujar Doni.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya