Tokoh Pariwisata Bali, Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Tutup Usia

Dunia pariwisata Bali kehilangan sosok pionir dalam dunia pariwisata. Ida Pedanda Nabe Gede Dwija mengembuskan napas terakhir pada usia 87 tahun. Ida Pedanda Nabe Gede Dwija dikenal sebagai rohaniawan dan pionir pariwisata di Pulau Dewata.

oleh Dewi Divianta diperbarui 29 Apr 2021, 14:30 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2021, 14:15 WIB
Tokoh Pariwisata Bali Tutup Usia
Tokoh Pariwisata Bali Tutup Usia (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Dunia pariwisata Bali kehilangan tokoh pionirnya. Ida Pedanda Nabe Gede Dwija tutup usia pada usia 87 tahun, di Sanur, Bali. Putra Ida Pedanda Nabe, Ida Bagus Ngurah Agung Kumbayana, di Denpasar, mengatakan ayahandanya mengembuskan napas terakhir di Griya Gede Keniten.

"Dalam menjalankan Swadharma, beliau sangat bersemangat melakoninya bersama Ida Pedanda Istri. Terbukti beliau tidak pernah merasakan lelah dalam pengabdiannya," kata Ida Bagus Ngurah Agung Kumbayana, putra pertama Ida Pedanda saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (29/4/2021).

Ida Pedanda Nabe meninggalkan seorang istri, Ida Pedanda Istri Agung Patni Ngenjung, empat orang putra, yakni Ida Bagus Ngurah Agung Kumbayana, Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra, Ida Bagus Agung Partha Adnyana dan Ida Bagus Agung Awatara Putra. Dari ke empat putra, Ida Pedanda Nabe Gede Dwija dianugerahi 15 orang cucu.

"Atas nama Keluarga Besar Griya Jero Gede dan Griya Gede Keniten, Sanur, kami memohon maaf sekiranya semasa hidup ada ucapan atau tindakan Ida Pedanda Nabe, ayahanda kami, yang mungkin kurang berkenan terhadap Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian," ucap Gus Ngurah.

Untuk diketahui, Ida Pedanda Nabe Gede Dwija memiliki peran penting sebagai pionir wirausahawan panutan di bidang pariwisata Bali. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi antara lain PHRI Bali, Kadin Bali, PATA Bali, Apindo Bali, dan Lions Club International serta rutin mengikuti konvensi internasional antara lain PATA, ITB Berlin, AHRA dan ATF. Pernah didaulat sebagai Ketua PHRI Bali (tahun 1985–1995) sebagai Ketua Lions Club Bali (tahun 1994 – 1995).

Kiprahnya di bidang pariwisata Bali yang dijalani lebih dari 50 tahun berawal setelah dirinya menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi pada tahun 1960 di Universitas Gadjah Mada dengan gelar sarjana muda yang selanjutnya bekerja di Hotel Bali Beach (tahun 1965-1972).

Simak video pilihan berikut ini:

Salah satu Tokoh Pendidikan di Bali

Kemudian merintis hotel Santrian Beach Cottages pada tahun 1972 yang menjadi cikal bakal Griya Santrian Resort dan berkembang menjadi lini bisnis pariwisata Santrian Group. Selain Griya Santrian Resort, Group ini juga memiliki Puri Santrian Resort, The Royal Santrian Luxury Beach Villas dan perusahaan-perusahaan yang bernaung di dalam bendera Santrian Group.

Ida Pedanda Nabe Gede Dwija juga menggagas berdirinya Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) untuk memberdayakan potensi masyarakat Sanur, mengantisipasi pertumbuhan pariwisata pasca berdirinya Hotel Bali Beach, memajukan pendidikan serta menjaga lingkungan hidup dan tradisi budaya luhur Bali.

Ia mendapatkan penghargaan Karya Karana Pariwisata (tahun 2005) dari Gubernur Provinsi Bali, Tri Hita Karana Award (tahun 2002), “10 Eksekutif 1994” dari Jawa Pos Group, dan Penghargaan Lions International (Tahun 1995). Tak hanya itu, dirinya adalah pemegang Bintang Jasa Satya Lencana Kepariwisataan tahun 2019 dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Ida Pedanda Nabe Gede Dwija akan dikebumikan secara Hindu setelah ada keputusan dari para Sulinggih dalam Paruman Agung Pasemetonan Brahmana pada 1 Mei 2021 yang diikuti oleh 30 Sulinggih. Di antaranya Ida Pedanda Gede Putra Kemenuh (Griya Gede Kemenuh Gianyar), Ida Pedanda Gede Putra Tembawu (Griya Gede Aan Klungkung) dan Ida Pedanda Gede Putra Bajing (Griya Tegal Jingga Denpasar).

Prosesi Palebon Layon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung akan dilaksanakan pada Minggu, 15 Agustus 2021 yang didahului dengan Upacara Nyiramin (Melelet) pada hari Minggu, 11 Juli 2021. Layon Ida Pedanda Nabe disemayamkan di griya kediamannya di Sanur selama 4,5 bulan untuk memberikan kesempatan bagi para sahabat dan masyarakat yang ingin menyampaikan duka cita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya