Viral Bupati Cilacap Minta Warga Tak ke Banyumas, Tersinggung Imbauan Bupati Husein?

Sebagian menilai, ini adalah respons atas imbauan Bupati Banyumas, Achmad Husein yang sebelumnya _seperti diberitakan media_ mengimbau agar ASN, TNI dan Polri asal Banyumas yang bertugas di Cilacap untuk berdiam di rumah alias WFH

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 30 Mei 2021, 15:03 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2021, 02:30 WIB
Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengumumkan dua pasien positif Covid-19 terkait dengan Lembang, Bandung. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengumumkan dua pasien positif Covid-19 terkait dengan Lembang, Bandung. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Jagat maya di Banyumas dan Cilacap mendadak riuh oleh sebuah tayangan video Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji yang mendadak meminta agar ASN dan warga Cilacap tak melakukan perjalanan ke Banyumas.

Sebagian menilai, ini adalah respons atas imbauan Bupati Banyumas, Achmad Husein yang sebelumnya _seperti diberitakan media_ mengimbau agar ASN, TNI dan Polri asal Banyumas yang bertugas di Cilacap untuk berdiam di rumah alias WFH. Ini dilakukan untuk mengantisipasi Covid-19 varian India B.1617.2.

Imbauan Bupati Tatto yang diunggah di kanal Youtube itu sontak memicu spekulasi. Bupati Tatto tersinggung atas imbauan Bupati Husein.

Perihal imbauan untuk tak ke Banyumas ini, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, M Wijaya menampik bahwa permintaan Bupati Cilacap itu untuk merespons imbauan Bupati Banyumas.

Sebab, semua kebijakan penanganan Covid-19 di Cilacap selalu berbasis regulasi. Salah satunya yakni pembatasan mobilitas warga skala lokal atau mikro.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Bupati Minta Warga Belanja dan Makan di Cilacap Saja

Gunung Slamet, Banyumas dilihat dari pesisir Cilacap. Hari tanpa bayangan akan terjadi di Banyumas dan Cilacap dan 12 dan 13 Oktober 2019(Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Gunung Slamet, Banyumas dilihat dari pesisir Cilacap. Hari tanpa bayangan akan terjadi di Banyumas dan Cilacap dan 12 dan 13 Oktober 2019(Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

“Semuanya berbasis pada turunan dari kebijakan nasional. Seperti kebijakan PPKM Mikro dan sebagainya. Itu sudah berlaku semenjak kemarin-kemarin. Jadi bukan gara-gara karena cuitan Bupati Banyumas,” katanya, Jumat (28/5/2021).

Menurut dia, imbauan agar tak ke Banyumas itu juga berarti bupati mengajak warga Cilacap untuk berbelanja dan berwisata di wilayah Cilacap. Keuntungannya, perekonomian Cilacap cepat pulih. Pasalnya, selama ini masih banyak warga Cilacap yang berbelanja di Purwokerto, atau sekedar makan.

“Intinya seperti itu lah. Sebenarnya ini kan kesempatan bagi Bupati Cilacap untuk mengcounter, selama ini kan banyak warga Cilacap yang berbelanja dan makan di Purwokerto,” ucap Wijaya.

Di lain sisi, Wijaya mengklaim Covid-19 di Cilacap relatif terkendali. Penambahan kasus harian dan angka sembuh per hari fluktuatif namun masih dalam batas wajar.

Tak tampak lonjakan signifikan kasus harian Covid-19 usai lebaran. Kasus aktif Covid-19 bertahan di angka kisaran 400 orang.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 13 ABK Filipina terpapar varian India B.1617.2. Kemudian, 32 nakes di RSUD Cilacap yang merawat atau kontak erat hasil tracing kasus 13 ABK ini juga terpapar Covid-19. Diduga 32 nakes ini juga terpapar varian yang diyakini penularannya lebih cepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya