Menanti Tindak Lanjut Kasus Kerumunan di Rumah Bupati Meranti Saat Lonjakan Covid-19

Polisi dan TNI membubarkan kerumunan di rumah Bupati Meranti saat lonjakan Covid-19 di Riau, apakah bakal diproses hukum atau dibiarkan saja?

oleh M Syukur diperbarui 03 Jun 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2021, 14:00 WIB
Polisi dan TNI saat membubarkan kerumunan di rumah Bupati Meranti saat lonjakan Covid-19 di Riau.
Polisi dan TNI saat membubarkan kerumunan di rumah Bupati Meranti saat lonjakan Covid-19 di Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi sorotan pada pekan lalu. Saat Pemerintah Provinsi Riau tengah menekan penyebaran Covid-19, terjadi kerumunan di rumah Bupati Meranti Muhammad Adil.

Kerumunan di rumah Bupati Meranti itu akhirnya dibubarkan polisi dan TNI. Ratusan orang dari Adil Orang Kita (AOK) diminta pulang dan sebelum itu melakukan tes rapid untuk mengetahui apakah ada yang terpapar virus corona.

Kerumunan ini menjadi perhatian karena kepala daerah merupakan Ketua Satgas Covid-19 di daerahnya. Sementara pembubaran dilakukan oleh polisi, di mana Kapolres Kepulauan Meranti Ajun Komisaris Besar Eko Wimpiyanto Hardjito merupakan wakil ketua Satgas.

Orang nomor satu di Riau, dalam hal ini Gubernur Riau Syamsuar yang juga Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Riau juga tak banyak berkomentar soal pembubaran itu. Apalagi setelah pembubaran, dirinya tidak memberikan teguran, baik itu lisan ataupun tertulis.

"Kalau sudah dibubarkan tak perlu dikomentari, tak ada, tak ada," tegas Syamsuar menjawab pertanyaan wartawan apakah akan ada teguran tertulis.

Sementara itu, Kapolres Kepulauan Meranti Ajun Komisaris Besar Eko Wimpiyanto Hardjito menyebut kerumunan di rumah Bupati Meranti itu bakal ditindaklanjuti.

"Masih didalami," singkat Wimpi ketika ditanyakan apakah kerumunan di rumah Bupati Meranti bakal diusut pelanggaran protokol kesehatannya, Rabu siang, 2 Juni 2021.

 

Simak video pilihan berikut ini:


Tanggapan Bupati Meranti

Ketika ditanya, apakah sudah orang-orang yang diminta keterangan, baik itu dari panitia sehingga terjadi kerumunan, Wimpi juga memberikan jawaban yang sama.

"Masih didalami," tegas pria yang pernah berdinas di Direktorat Lalu Lintas Polda Riau ini.

Terpisah, Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil saat dikonfirmasi terkait pembubaran kerumunan di rumahnya tidak memberikan jawaban kepada Liputan6.com. Pesan melalui WhatsApp hanya dibaca dan tidak ada jawaban.

Sebagai informasi, kerumunan di rumah Bupati Meranti terjadi pada 27 Mei 2021. Kerumunan terjadi saat Riau menjadi daerah tertinggi di Indonesia untuk kasus harian Covid-19 ataupun angka kematian pada 26 Mei 2021.

Di kabupaten termuda di Riau itu, saat kerumunan terjadi, ada penambahan 130 kasus Covid-19 harian. Hal ini menjadi pertimbangan Kapolres memerintahkan anggotanya membubarkan kerumunan di lokasi tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya