Liputan6.com, Bombana - Lima orang mahasiswa program Pendidikan Vokasi D-3 Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, tewas usai mengalami kecelakaan tunggal di jalan poros Kelurahan Lameroro, Kecamatan Rumbia Kabupaten Bombana, Senin (7/6/2021) sekitar pukul 17.30 Wita. Diketahui, mereka mengendarai sebuah minibus.
Di dalam mobil, ada 9 orang penumpang, termasuk sopir. Dua orang lainnya, dalam kondisi tak sadarkan diri, sedangkan dua sisanya mengalami luka-luka ringan.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Kelima mahasiswa tewas yakni, Arsyad Arifuddin, Indra Taufik, Sawaluddin, Riski Adrianus, dan Olav Cahyadi. Sedang empat orang lainnya, dalam perawatan pihak RSUD Bombana.
Kelimanya tak dapat bertahan hidup setelah mobil yang ditumpanginya ringsek. Kecelakaan berawal ketika mobil minibus itu mengalami pecah ban, mobil meluncur tak terkendali dan menghantam pohon pelindung di samping jalan. Kondisi badan mobil dalam keadaan rusak parah, termasuk semua kaca pecah.
Kecelakaan ini, terjadi di sekitar lokasi permukiman warga Bombana. Mobil yang meluncur tak terkendali usai mengalami pecah ban itu tidak menabrak pengendara lainnya yang melewati lokasi kejadian. Hanya beberapa menit setelah kejadian, kesembilan korban langsung dievakuasi warga dibantu polisi menuju rumah sakit.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Mahasiwa PKL
Menurut Miner, salah seorang rekan korban di lokasi kejadian mengatakan, para mahasiswa baru saja selesai melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau studi industri di sebuah pabrik gula di Kabupaten Bombana.
Kegiatan ini diikuti 22 orang mahasiswa bersama 2 orang dosen pembimbing. Saat perjalanan pulang, mereka beriringan sebanyak tiga mobil dari arah Kabupaten Bombana menuju Kota Kendari.
"Saya naik di mobil urutan kedua. Mobil yang kecelakaan, urutan ketiga paling belakang," ujarnya.
Dia mengatakan, saat itu salah seorang rekannya di mobil kedua, mendengar ada bunyi keras sekitar 100 meter di arah belakang. Setelah menoleh, dia melihat mobil sudah mengalami kecelakaan.
"Kecepatan kami, sekitar 80 kilometer perjam," kata Miner.
Dia mengaku melihat mobil menabrak pohon pelindung di samping jalan. Bagian samping mobil menghantam keras pohon pelindung.
"Itu lokasinya di daerah persawahan," terang Miner.
Kasat Lantas Polres Bombana AKP Fajar menyatakan, saat ini korban sudah dibawa ke RSUD Bombana. Dokter sedang melakukan perawatan.
"Anggota sudah evakuasi ke rumah sakit, kami juga sedang mengumpulkan saksi mata di lokasi kejadian," ujarnya.
Diketahui, kelima korban kecelakaan di Bombana, merupakan mahasiswa angkatan 2018 dan 2019. Mereka sedang dalam proses penyelesaian studi tingkat akhir di Universitas Halu Oleo Kendari.
Advertisement
Mobil Sempat Ganti Ban
Sebelum tiba di lokasi PKL, mobil para korban sempat mengalami pecah ban. Kejadian ini, sempat direkam rekan-rekannya dan beredar di media sosial. Rekan korban, Miner menjelaskan, mereka berangkat dari Kota Kendari menuju Bombana pada hari yang sama sekitar pukul 5.30 Wita pagi. Setelah sekitar satu jam lebih, mobil yang ditumpangi para korban mengalami pecah ban.
Dia melanjutkan, mobil yang ditumpangi kesembilan korban, sempat mengalami ban bocor saat mereka hendak berangkat pada pagi hari. Mereka sempat turun mengganti ban sekitar sejam lebih, sebelum melanjutkan perjalanan ke arah Pabrik Gula Bombana.
"Di situ sempat kawan-kawan yang lain bilang pada para korban, kalau mobil ini sudah kelihatan kawatnya jadi rawan kecelakaan," kata Miner.
Mereka kemudian tiba di lokasi pabrik sekitar pukul 11.00 Wita. Setelah melakukan studi dan bertemu sebentar dengan pihak perusahaan, mereka kembali pulang di Kota Kendari sekitar pukul 15.00 Wita.
Wakil Rektor III Universitas Halu Oleo Kendari, Dr Nur Arafah menyatakan, kelima korban sedang menempuh tugas kampus. Mereka dalam perjalanan pulang ke Kota Kendari.
"Yang kami lakukan sekarang, dekan dan kemahasiswan Vokasi berangkat ke sana berkoordinasi dengan korban, rumah sakit dan kepolisian. Kami pastikan, korban luka-luka dapat penanganan terbaik dari RSUD Bombana," ujar Nur Arafah.
Dia melanjutkan, akan berkoordinasi soal korban meninggal dan kepulangannya di daerah masing-masing.
"Kami akan fasilitasi bagaimana teknik kepulangan mereka di daerah masing-masing," ujarnya.
Â