Liputan6.com, Bandung Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memperkuat pusat isolasi, rumah sakit darurat dan rumah sakit rujukan.
“Jabar memiliki tempat isolasi di BPSDM dan Secapa AD. Jumlah bed di BPSDM dan Secapa AD total ada 350 bed Dinkes Jabar terus melakukan komunikasi dengan pihak Kesdam (Kesehatan Kodam) untuk menambah bed di Secapa AD sebagai langkah antisipasi lonjakan kasus,” kata Ketua Harian Satgas Covid-19 Jawa Barat Daud Ahmad di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (11/6/2021).
Selain itu, Jabar juga telah mempersiapkan Lapangan Tembak Gunung Bohong sebagai tempat isolasi, juga akan mengerahkan rumah sakit baru di Soreang untuk menampung 100 bed untuk pasien Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
Terkait rumah sakit darurat, Daud mengatakan, Jabar masih memiliki rumah sakit darurat di Bogor dan Bekasi yang sejauh ini belum beroperasi. Rumah sakit darurat ini dapat dikerahkah jika suatu saat terjadi kenaikan kasus yang signifikan.
Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar telah mengirimkan 30 perawat yang bertugas selama penambahan jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 di RS Al Ihsan.
“Alhamdulillah, kita mendapatkan bantuan dari Dinkes Jabar mendapat tenaga 30 perawat relawan. Mereka bertugas saat penambahan jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19, sehingga konsekuensinya harus ada penambahan tenaga. Karena perawat (yang sudah bertugas) tidak mungkin dilemburkan kembali untuk menjaga kondisi kesehatan mereka,” kata Dirut RS Al Ihsan Dewi Basmala Gatot.
Dewi menjelaskan RS Al-Ihsan telah mengurangi ketersediaan tempat tidur bagi pasien tanpa gejala atau gejala ringan yang dapat melakukan isolasi mandiri di rumah atau di tempat isolasi yang disediakan pemerintah. Saat ini, RS Al-Ihsan hanya merawat pasien Covid-19 dengan tingkat keparahan sedang dan berat.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut RS Borromeus menyatakan pihaknya siap untuk menambah tempat tidur sebagai tempat rawat inap isolasi untuk pasien Covid-19 antisipasi lonjakan kasus.
“Kami sudah menyiapkan tempat rawat inap isolasi, kemudian menyiapkan sumber daya manusia, alat kesehatan. Saat ini kami memiliki 120 bed bagi pasien Covid-19, ini masih ada ruang untuk ditambah sampai dengan 159 bed sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19," kata Direktur Utama RS Borromeus Chandra Mulyono.