Kebakaran Dahsyat Landa Pemukiman Padat Penduduk di Makassar, 110 Rumah Hangus

Sedikitnya 123 kepala keluarga menjadi korban dalam kebakaran hebat itu

oleh Fauzan diperbarui 11 Agu 2021, 16:16 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2021, 15:56 WIB
Kondisi pasca kebakaran hebat landa pemukiman padat penduduk di Kota Makassar (Liputan6.com/Fauzan)
Kondisi pasca kebakaran hebat landa pemukiman padat penduduk di Kota Makassar (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Kebakaran dahsyat terjadi di pemukiman padat penduduk di Kompleks Lepping, Jalan Muhammad Tahir, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada Rabu (11/8/2021). Sedikitnya 95 unit rumah semi permanen hangus terbakar dan 15 lainnya terdampak.

Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Hasanuddin mengatakan bahwa sedikitnya 22 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Selain itu sekitar 95 personel pemadam kebakaran juga diterjunkan untuk berjibaku bersama warga memadamkan api. 

"Kita kerahkan 22 unit mobil pemadam kebakaran, itu pun bolak-balik untuk mengisi air secara bergantian," kata Hasanusddin, Rabu (11/8/2021). 

Hasanuddin juga menjelaskan bahwa kebakaran bermula dari salah satu rumah yang kemudian menyebar ke rumah-rumah lainnya. Selain itu, rumah-rumah yang didominasi bahan kayu semakin mempermudah penyebaran api. 

"Di lokasi rumah-rumah itu semi permanen berbahan kayu jadi mudah terbakar. Pemukiman padat penduduk juga," ucapnya. 

Para personel pemadam kebakaran sempat mengalami kesulitan untuk memadamkan api karena jalan menuju lokasi kebakaran yang sangat sempit. Hal itu kemudian berdampak pada terhambatnya proses pemadaman api. 

"Kita butuh waktu sekitar 2 jam lebih sampai api bisa padam dengan sempurna," Hasanuddin berucap. 

Beruntung dalam kebakaran dahsyat itu tidak ada korban jiwa. Hingga kini pihak pemerintah setempat pun sedang mendata siapa saja warga yang menjadi korban kebakaran. 

"Kerugian belum bisa kami taksir. Yang jelas ada 110 rumah terdampak, 95 diantaranya hangus terbakar. 123 kepala keluarga yang menjadi korban," sebut dia. 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya