KKP Dorong Anak Muda Berwirausaha di Sektor Kelautan dan Perikanan

Direktur Jenderal PDSPKP KKP, Artati Widiarti memaparkan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi 150 juta ton ikan lestari dan baru termanfaatkan 20 persen

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2021, 12:40 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2021, 12:24 WIB
KKP dorong anak muda berwirausaha di sektor perikanan. (Foto: Liputan6.com/Dok. KKP)
KKP dorong anak muda berwirausaha di sektor perikanan. (Foto: Liputan6.com/Dok. KKP)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak anak muda untuk turut mendorong peningkatan konsumsi ikan nasional sekaligus memanfaatkan peluang. Salah satu caranya ialah dengan menjadi wirausaha yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Artati Widiarti memaparkan, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki potensi 150 juta ton ikan lestari dan baru termanfaatkan 20 persen.

"Ikan bisa menjawab kebutuhan protein hewani seluruh rakyat Indonesia. Karenanya sektor kelautan dan perikanan bisa menjadi jawaban sekaligus membuka lapangan kerja baru," terang Artati, saat menjadi pembicara 'Kick-off Executif Keynote' webinar bertajuk 'Berikan Wirausaha Muda Berkualitas', di Jakarta, Selasa (3/11/2021).

Artati mengungkapkan, keterlibatan para pemuda dengan ide, pemikiran dan inovasinya bisa melepas Indonesia dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap) dan meraih bonus demografi 2035. Dia pun membocorkan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan perilaku konsumen (consumer behaviour) yang serba praktis, instan dan mudah diaplikasikan.

"Bisa dibayangkan, dengan berwirausaha dan bisa membuat produk perikanan yang praktis, kekinian, para pemuda bisa menyehatkan masyarakatnya sekaligus tak perlu lagi bingung mencari kerja," sambungnya.

Dalam forum yang dihadiri oleh 8 Kementerian serta 33 Rektor Perguruan Tinggi di seluruh Indonsia ini, Artati menyebut seluruh komponen ikan dapat diolah menjadi bahan-bahan bernilai tinggi bagi kesehatan, kecantikan dan kebutuhan pangan. Dikatakannya, KKP juga terus mendorong peningkatan diversifikasi pangan dan bekerja sama dengan berbagai intitusi seperti 'Berikan Protein Initiative' guna menggalakkan konsumsi protein ikan beserta produk olahan turunannya.

"Ini menjadi salah satu upaya kami untuk menyejahterakan nelayan dan pembudidaya ikan, serta mewujudkan otonomi protein," terang Artati.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Startup Logistik Perikanan

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Artati Widiarti. (Foto: Liputan6.com/dok. KKP)
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Artati Widiarti. (Foto: Liputan6.com/dok. KKP)

Karenanya, dia berharap agar Hidrolisat Protein Ikan (HPI) bisa dikembangkan dan didistribusikan secara massal agar dapat memenuhi kebutuhan protein di Indonesia.

Sementara co-founder Berikan Protein Inititive, Maqbulatin Nuha menilai hidrolisat protein ikan merupakan integrasi hulu, tengah dan hilir pengembangan industri riil perikanan berbahan baku lokal yang memiliki nilai tambah dan dampak berganda sosial, ekonomi dan lingkungan. Bersama dengan KKP, Berikan Preneur menyelenggarakan pemberdayaan anak muda melalui program Berikanpreneur 2021: Start Up Activation Kompetisi 1.000 Ide Bisnis bertema 'Peningkatan Produk pangan Lokal Unggulan Bergizi'.

"Tujuan even ini untuk menciptakan wirausaha muda inovatif di seluruh Indonesia. Pemberdayaan anak muda ini penting agar mereka tidak menjadi generasi kerupuk," kata Nuha.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak anak muda atau generasi milenial untuk ikut berperan dalam mengembangkan sektor kelautan dan perikanan. Hal ini disampaikan Menteri Trenggono saat bertemu sejumlah pelaku usaha rintisan (startup) di bidang logistik di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

"Kita sediakan ruang untuk maju. Startup berarti masih butuh berkembang dan peran logistik sangat penting. Bagaimana misalnya mobilitas barang komoditas perikanan bisa dikemas dengan baik sehingga mutunya tetap terjaga agar kualitasnya baik sampai tujuan," ujar Menteri Trenggono.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya