Liputan6.com, Bone - AMT (12) panik bukan kepalang saat ia tengah dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Dusun Timpa, Desa Mamminasae, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Jumat (18/11/2021) malam. Betapa tidak, bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah menengah pertama tiba-tiba dikejar oleh seorang pria yang menganiaya dan menodongkan pistol di kepalanya.
Andi Tenri Sessu, ayah AMT, mengaku baru mengetahui kejadian ini setelah melihat anaknya bertingkah aneh. AMT yang biasanya ceria dan aktif kini lebih banyak diam dan murung.
"Iya kejadiannya Jumat malam lalu," kata Andi Tenri kepada Liputan6.com, Senin (22/11/2021).
Advertisement
Setelah melihat anaknya jadi lebih sering murung dan menyendiri, Andi Tenri pun menanyai sepupu AMT yang malam itu berboncengan tentang kejadian yang menimpa mereka. Sepupu AMT lalu menceritakan kronologi detail ketika mereka berdua ditodong pistol.
"Waktu itu anak saya berboncengan dengan sepupunya mau pulang ke rumah. Anak saya memang meneriakkan ucapan dengan nada agak kasar kepada orang dan temannya yang sedang ngumpul di sekitar lokasi kejadian. Namanya juga anak kecil ya itu biasalah terjadi," jelasnya.
Usai ucapan dengan nada kasar itu dilontarkan, seorang pria lalu mengejar AMT. Sejurus kemudian AMT dan sepupunya pun dihentikan secara paksa oleh pria tersebut. Tanpa aba-aba, pria itu lalu menendang AMT dan menodongkan pistol ke kepala bocah berusia 12 tahun tersebut.
"Anak saya sampai berak celana saking takutnya," imbuh Andi Tenri.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Anggota Polsek Bontoala
Belakangan diketahui pria tersebut ternyata seorang anggota kepolisian. Dia adalah IU, polisi berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) ini merupakan anggota Polsek Bontoala jajaran Polrestabes Makassar.
Terpisah Kapolsek Bontoala, Kompol Syamsuardi membenarkan bahwa salah seorang anak buahnya terlibat insiden penodongan senjata api di Kabupaten Bone. Hal itu ia ketahui setelah dirinya ditelepon oleh Kapolres Bone, AKBP Ardiansyah.
"Itu anggota saya yang bersangkutan sudah saya telepon. Kemarin juga saya ditelepon sama Kapolres Bone," kata Syamsuardi kepada saat dikonfirmasi terpisah.
Dia menuturkan bahwa pekan lalu, Bripda IU memang meminta izin kepada dirinya lantaran ingin pulang ke kampungnya di Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone untuk memantau pemilihan kepada desa di sana.
"Minggu lalu dia berangkat ke Bone waktu pemilihan kepala desa di Bone," terangnya.
Kepada Syamsuardi, Bripda IU mengakui bahwa dirinya telah menodongkan pistolnya kepada AMT. Bripda IU nekat melakukan hal tersebut lantaran ia naik pitam usai diteriaki dengan ucapan tak senonoh oleh AMT.
Dia di sana sedang duduk-duduk tiba-tiba ada dua orang berboncengan mengendarai sepeda motor yang berteriak kasar dan kotor.
Sementara itu, Kapolres Bone, AKBP Ardiansyah mengaku bahwa pihaknya saat ini belum menerima laporan detil kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa dirinya akan mendalami dulu informasi kejadian tersebut.
"Belum terima laporannya, nanti saya kabari," ucapnya singkat.
Advertisement