Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta dan The Regional Specialized Meteorological Center (RSMC) Tokyo mendeteksi adanya siklon tropis teratai di wilayah Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Sistem siklon tropis yang aktif tersebut terpantau sejak Selasa (2/12/2021) pada pukul 01.00 WIB.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu menuturkan, siklon tropis teratai berada pada posisi 9.9LS, 101.8BT atau sekitar 640 km sebelah barat daya Tanjung Karang. Arah geraknya ke selatan barat daya dengan kecepatan 8 km/jam bergerak menjauhi wilayah Indonesia
"Bibit tropis ini memiliki kecepatan angin maksimum 30 knots atau 55 km/jam," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (2/12/2021).
Siklon tropis teratai juga diprediksi hingga 24 jam ke depan atau pada Rabu (3/12/2021) pukul 01.00 WIB. Siklon tropis ini atau berada di posisi 9.6LS, 100.4BT, sekitar 720 km sebelah barat daya Tanjung Karang dengan arah gerak ke barat barat laut, bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Menurut Rahayu, dalam siklon tropis Teratai terhadap cuaca di Jawa Barat adalah peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"Dampak terhadap cuaca Jawa Barat yaitu potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang," tuturnya.
Siklon tropis teratai merupakan siklon yang berkembang dari bibit siklon 92S, mulai teridentifikasi sejak 30 November 2021 di sekitar Samudera Hindia barat daya Bengkulu dengan pergerakan ke arah tenggara-selatan.
Selain potensi hujan, dalam periode 24 jam ke depan, keberadaan siklon tropis teratai ini dapat berdampak secara tidak langsung pada tinggi gelombang.
BMKG memprediksi tinggi gelombang 2,5-4,0 meter akan terjadi pada perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan dan barat, perairan selatan Banten, Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat.
Â
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.