Dalang Pembakaran Mobil Pegawai Lapas Pekanbaru Bakal Dikirim ke Nusakambangan

Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham menyatakan dalang pembakaran mobil pegawai Lapas Pekanbaru akan dikirim ke Lapas Nusakambangan.

oleh M Syukur diperbarui 26 Jan 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2022, 15:00 WIB
Tersangka pembakaran mobil pegawai Lapas Pekanbaru saat konferensi pers di Polda Riau.
Tersangka pembakaran mobil pegawai Lapas Pekanbaru saat konferensi pers di Polda Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Narapidana kasus narkoba di Lapas Pekanbaru, RS, menjadi otak pembakaran mobil pegawai Lapas. Tersangka sakit hati telepon genggamnya disita oleh Kepala Pengamanan Lapas Pekanbaru, EP.

RS sudah dijemput personel Polda Riau karena ulahnya itu. Termasuk tujuh orang suruhannya yang dijanjikan upah Rp80 juta untuk membakar mobil dinas pada Kamis dini hari, 20 Januari 2022.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Reynhard Saut Poltak Silitonga menyatakan RS bakal ditindak tegas. Akibat perbuatannya ini, RS tidak akan menghuni Lapas Pekanbaru lagi.

"Akan dikirimkan ke Lapas Nusakambangan," tegas pria berpangkat Inspektur Jenderal Polisi itu di Mapolda Riau, Selasa siang, 25 Januari 2022.

Menurut Reynhard, sudah ada ratusan narapidana narkoba di Riau dikirim ke Lapas Nusakambangan. Napi yang masih bermain narkoba dipastikan selalu melawan.

"Tentunya ini (RS) akan menyusul (ke Nusakambangan)," ucap Reynhard.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

Pecah Kaca Mobil

Reynhard menjelaskan, perlawanan narapidana narkoba di Riau bukan kali ini, termasuk yang dilakukan RS. Sebelum pembakaran mobil ini, RS juga sudah melakukan teror.

RS pada 6 November 2021 pernah meminta orang memecahkan kaca mobil dinas pegawai Lapas Pekanbaru. Mobil itu terparkir di depan Lapas Pekanbaru.

Terkait serangkaian teror ini, Reynhard memberikan semangat kepada anggotanya untuk pantang mundur. Dia menyatakan pegawai pemasyarakatan harus fokus membersihkan Lapas dan Rutan dari narkoba.

Reynhard menyebut saat ini 50 persen lebih penghuni Lapas dan Rutan di Indonesia adalah narapidana narkoba. Termasuk di Pekanbaru yang tahanannya didominasi narapidana narkoba.

"Banyak hal terjadi, salah satunya teror," kata Reynhard.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya